Suara Kasih: Lautan Dharma yang Tak Bertepi
Judul Asli:
Suara Kasih: Lautan Dharma yang Tak Bertepi Mewariskan Hati Buddha dan Tekad Guru | |||
Kemarin dua sesi acara Pemberkahan Akhir Tahun di Aula Jing Si Hualien telah berakhir. Saya melihat para staf dari Empat Misi Tzu Chi berkumpul bersama. Di antara mereka ada dokter, perawat, dan para staf medis dari berbagai departemen,serta staf dari Sekolah Tzu Chi. Mereka bekerja sama untuk mementaskan pementasan adaptasi Sutra dengan penuh keharmonisan. Sungguh membuat orang tersentuh dan terharu melihatnya. Kita juga melihat banyak staf yang dilantik menjadi anggota komite Tzu Chi. Di antaranya ada seorang staf yang memakai bros berbentuk perahu Dharma milik neneknya. Neneknya adalah Jing Fa. Jing Fa adalah murid saya yang sangat giat dan bersemangat.Dia telah bergabung dengan Tzu Chi sejak 30 tahun yang lalu. Saat kita masih mengadakan retret 7 hari di Griya Jing Si, dia sudah bergabung dengan Tzu Chi. Bayangkanlah betapa lamanya dia bergabung dengan Tzu Chi. Suatu kali, sebelum matahari terbit, dia sudah berdiri di depan Griya Jing Si. Saat melihat saya,dia segera berkata, “Master, saya ingin selamanya berada di sisi Anda.” Dia berkata demikian sambil menitikkan air mata. Saat saya ingin membangun rumah sakit, dia juga ikut menggalang dana dari rumah ke rumah. Semua material untuk membangun rumah sakit terlengkapi berkat kerja keras dari semua insan Tzu Chi. Dharma, semangat,dan cinta kasihnya telah diwariskan hingga generasi ketiga. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya.
| |||
| |||
Selain itu, insan Tzu Chi di 37 negara, baik Filipina, Malaysia, maupun Amerika Serikat, semuanya tengah mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun dan acara makan bersama bagi keluarga kurang mampu. Selain memberi kehangatan bagi keluarga kurang mampu, insan Tzu Chi juga mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun di komunitas. Setiap orang berdoa dengan tulus dan menyelami Dharma. Setiap orang menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya lewat tindakan nyata. Sungguh penuh kehangatan. Insan Tzu Chi di setiap tempat mengadakan pementasan adaptasi Sutra dengan cara yang berbeda-beda. Lihatlah Long Island di Amerika Serikat. Mereka membuat formasi sendiri yang berbentuk lingkaran yang melambangkan kesatuan hati dan pemutaran roda Dharma. Selain mementaskan adaptasi Sutra Dharma Bagaikan Air, mereka juga mementaskan Sutra Dua Belas Ikrar Agung Bhaisajyaguru. Ini karena para anggota TIMA berharap mereka bisa seperti Buddha Bhaisajyaguru yang menolong semua makhluk yang menderita. Berhubung bumi telah terluka parah dan manusia banyak diliputi penyakit fisik dan batin, maka mereka mementaskan semangat Buddha Bhaisajyaguru untuk menginspirasi setiap orang agar berpartisipasi dalam penyelaman Dharma. Inilah cara Boddhisatwa membimbing semua makhluk. Dengan pementasan adaptasi Sutra di berbagai tempat, jelas bahwa mereka bisa menginspirasi orang lain dan diri sendiri. Jika kita sendiri tak memahami Dharma, bagaimana bisa menginspirasi orang lain? Inilah yang disebut menyadarkan diri sendiri dan orang lain. Selain menyadarkan diri sendiri, kita juga harus menyadarkan orang lain. Kita harus menyadarkan diri agar tak terbelenggu oleh noda batin. Setelah sadar, kita harus terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing semua makhluk. Inilah cara kita untuk mencapai pencerahan seperti Buddha. Terlahir di dunia ini, bagaimanakah kita menjalani hidup agar bisa kembali pada hakikat yang murni? Kita membutuhkan bimbingan Dharma. Kita sungguh beruntung karena bisa mendengar ajaran Buddha dan mempraktikkannya dalam keseharian. Kita harus mempelajari kebenaran dan ajaran Buddha, serta menapaki Jalan Boddhisatwa dengan langkah yang mantap. Setelah mendalami Dharma melalui pementasan adaptasi Sutra, setiap orang menjadi lebih yakin untuk menapaki Jalan Boddhisatwa. | |||
| |||
Umat Kristen dan Katolik yang turut berpartisipasi juga dipenuhi sukacita. Insan Tzu Chi di seluruh dunia mengembangkan welas asih dan kebijaksanaan untuk membabarkan Dharma di tengah masyarakat. Di negara yang berbeda-beda, setiap orang bisa menjadi nakhoda.Dapat kita bayangkan gambaran lautan Bodhi yang tak bertepi telah menyebar ke seluruh dunia. Perahu cinta kasih dapat sungguh-sungguh menyeberangkan semua makhluk. Sejak zaman dahulu, di dalan Buddhisme ada istilah menyeberangkan semua makhluk dengan perahu cinta kasih. Kini kita dapat melihat banyak perahu cinta kasih di tengah lautan Dharma. Insan Tzu Chi di setiap negara dapat menjadi nakhoda perahu Dharma. Sutra Makna Tanpa Batas berbunyi, “Boddhisatwa bagaikan nakhoda yang menyeberangkan semua makhluk.” Kini kita dapat melihatorang-orang dari berbagai keyakinan berkumpul bersama untuk mengarungi lautan Dharma dan membimbing semua makhluk. Saya sungguh gembira melihatnya.Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia. |