Suara Kasih : Makna Hari Raya
Judul Asli:
Memahami makna Cengbeng sesungguhnya
Sifat hakiki manusia adalah sumber moralitas dan kebajikan
Memiliki pandangan benar dan tidak tenggelam dalam takhayul
Waktu terus berlalu. Hari Cengbeng dirayakan setiap tahun. Dilihat dari maknanya, “Ceng” berarti suci dan bersih tanpa noda, “Beng” berarti terang dan jelas. Sifat bajik yang terkandung dalam diri kita haruslah senantiasa dijaga. Kita pun harus mengingat leluhur dan senantiasa mengingatnya.
Moralitas manusia bersumber dari batin. Kita harus senantiasa berterima kasih. Kepada siapa? Orang tua. Dari manakah tubuh ini berasal? Ini adalah pemberian orangtua. Awal dari segala kebajikan adalah berbakti.
Apakah ini yang disebut berbakti? Saat orang tua masih hidup, mereka diberi tempat tinggal yang tidak layak dan setelah meninggal, rumput liar dibiarkan tumbuh di makam mereka. Pepatah kuno berbunyi, “Lebih baik berbakti saat orang tua hidup, daripada memberi persembahan di makam mereka.”
Ketika orang tua melakukan kesalahan, kita harus berusaha menebusnya. Ketika orang tua masih hidup, kita sungguh harus berbakti. Ketika mereka telah tiada, kita harus tetap bersyukur atas budi luhurnya. Contohnya, Almarhum Tuan Lee. Usaha perkapalannya sangat berkembang. Biasanya, saat meresmikan kapal baru, orang akan mengundang bintang ternama atau pejabat pemerintah untuk menghadiri upacara dan memberikan nama bagi kapal tersebut.
Sebaliknya, Tuan Lee tidak demikian. Orang yang ia undang untuk meresmikan kapal adalah ibunya sendiri. Kapal baru tersebut pun dinamai sesuai nama ibunya. Ibunya pula yang membuka pelayaran pertama. Ia berkata bahwa sejak kecil ia sudah kehilangan ayahnya. Ibunya harus bekerja keras membesarkannya. Karenanya, ia sangat berterima kasih atas budi luhur ibunya dan sangat berbakti seumur hidupnya.
Jadi, saya berharap setiap orang dapat kembali sifat hakikinya yang murni, sumber dari moralitas dan kebajikan. Dengan demikian, barulah kita dapat menciptakan dunia yang bebas dari bencana.Di dunia ini bencana datang silih berganti. Ini semua disebabkan oleh ketidakselarasan empat unsur, Bagaimana kita meredakan semua ini? Satu-satunya cara adalah menyucikan hati manusia.Jika tidak, di mana pun kita berada, kita takkan dapat bertahan hidup tanpa air.
Seorang anak di Tiongkok menuturkan bahwa Paman dan bibi dari Jiangnan, mengantarkan air dan memberikannya kepadanya. Ia menjelaskan dalam enam hari ia hanya meminum satu setengah botol. Walaupun ia merasa haus di siang hari, namun ia tetap minum sedikit. Inilah yang terjadi di Tiongkok. Orang-orang kekurangan air. Meski ada orang yang memberikan air minum kepada siswa-siswi di sekolah, namun ketika mendapatkannya, siswa-siswi pun tak rela meminumnya, bahkan hingga ketika tiba di rumah, karena mereka ingin menyimpannya dan membaginya kepada anak-anak lain.
Berada di Jalan yang Benar
Bayangkan, kita sungguh harus menyayangi bumi ini dan tidak membiarkannya semakin terluka. Tumbuhan yang ada berfungsi untuk melindungi sumber air. Anak di Tiongkok ini pun menjelaskan, “Jika besok turun hujan, Saya ingin menyiram kebun sayur agar tanaman juga dapat melepas dahaga mereka. Saya juga ingin menampung air hujan untuk digunakan di kemudian hari. Saya mencuci muka dengan air yang saya gunakan untuk mencuci sayuran. Kemudian saya gunakan untuk makanan ternak.”
Saudara sekalian, dalam hidup ini kita sungguh harus rajin dan hemat. Diri kita berhubungan erat dengan alam, termasuk iklim dan semua makhluk. Tanggal 5 April adalah Hari Cengbeng. Sesuai namanya, kita harus menjaga bumi ini tetap bersih dan memiliki sumber air yang cukup agar tanah dapat hijau kembali. Kita pun harus menjaga kebersihan udara, janganlah menciptakan pencemaran. Jadi, yang harus kita lakukan adalah membangkitkan makna Hari Cengbeng.
Untuk itu, harap semua orang senantiasa mengingat makna Hari Cengbeng sekaligus menerapkannya bagi batin kita agar batin kita kembali murni. Inilah makna Cengbeng yang sesungguhnya. Batin kita harus berada di jalan yang benar dan senantiasa ingat akan kewajiban. Janganlah tenggelam dalam takhayul. Kita harus memiliki pandangan benar.
Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi
Foto: Da Ai TV Taiwan