Suara Kasih : Malam Penuh Kasih

 

Judul Asli:

Pemberian bantuan
musim dingin menjelang Natal
 

Keluarga yang berbuat kebajikan tak akan hidup kekurangan
Insan Tzu Chi mengantarkan kehangatan di musim dingin
Kedamaian berawal dari berkah yang diciptakan dengan penuh cinta kasih
Semoga malam Natal dipenuhi kehangatan dan kedamaian

 

Hari ini tanggal 24 Desember, dan malam ini orang-orang akan merayakan malam Natal. Kita juga senantiasa turut berdoa semoga dunia terbebas dari bencana, semoga masyarakat damai dan harmonis, dan semoga semua orang hidup tenteram.

Kita berdoa bukan hanya setahun sekali, melainkan berdoa setiap hari bagi kedamaian. Sesungguhnya, kedamaian berawal dari hati. Hati kita harus senantiasa dipenuhi kebajikan. Orang zaman dahulu berkata bahwa ”Keluarga yang berbuat kebajikan tak akan kekurangan”. Jika setiap orang memiliki hati yang bajik dan rela bersumbangsih dengan cinta kasih, maka kehidupan kita sebagai manusia akan senantiasa dipenuhi berkah dan kedamaian.

Teringat pada lebih dari 40 tahun lalu, saat Badan Amal Tzu Chi berdiri, Saya mendorong orang-orang agar setiap hari menyisihkan 50 sen dalam celengan bambu. Sebagian orang bertanya, “Bukankah lebih baik sebulan 15 dolar?” Saya menjawab, “Saya bukan menginginkan uangmu yang 15 dolar sebulan, saya ingin kamu berdana 50 sen setiap hari.” Mereka pun membalas, “Bukankah sama saja?” Saya menjawab bahwa meski jumlahnya sama, namun maknanya berbeda. Saya ingin di dalam hati kalian timbul niat baik setiap hari, yakni niat untuk menolong orang meski hanya dengan 50 sen. Niat baik inilah yang benar-benar saya inginkan. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan dan menghimpun niat baik. Dengan begitu, berarti kita menciptakan berkah bagi dunia. Karena itu, saya ingin kalian berdana setiap hari.

Semangat celengan bambu ini masih bertahan hingga hari ini. Saya tetap berharap untuk menggalang hati, bukan semata-mata menggalang dana. Saya berharap cinta kasih setiap orang dapat terbangkitkan sehingga mereka rela memberi dengan sukacita. Karena Buddha mengajarkan kita bahwa dalam hidup ini semua orang harus memiliki cinta kasih. Hanya jika memiliki cinta kasih, barulah kita dapat menciptakan berkah. Jika setiap orang menciptakan berkah, barulah dunia akan dipenuhi kedamaian. Jadi, untuk memperoleh kedamaian, haruslah dimulai dari memiliki hati yang bajik, menyadari berkah, dan kembali menciptakan berkah.

Setiap orang harus menyadari berkah yang dimiliki dan harus kembali menciptakan berkah. Lihatlah ke seluruh dunia, betapa banyak bencana yang terjadi. Kita telah melihat belahan bumi utara dilanda musim dingin yang ekstrem. Pada saat inilah kehangatan sangat dibutuhkan. Karena itu, kita melihat insan Tzu Chi memberi ketenteraman bagi yang membutuhkan. Kita melihat insan Tzu Chi di Kanada membagikan bantuan di sebuah bank makanan dengan barang yang disusun bagai di toserba. Baik makanan, pakaian, serta kebutuhan lain, semuanya ada. Semuanya dibagikan secara cuma-cuma agar warga kurang mampu dapat memilih barang-barang yang mereka butuhkan.

Saya rasa ini adalah cara yang baik untuk menyediakan apa yang mereka butuhkan. Insan Tzu Chi berhubungan baik dengan mereka. Para penerima juga sangat bersyukur. Mereka menyisihkan sedikit milik mereka untuk dikumpulkan dalam celengan bambu sebagai wujud cinta kasih mereka. Setelah satu tahun, Mereka datang dengan penuh sukacita untuk mengembalikan celengan bambu yang penuh. Semua ini adalah lingkaran cinta kasih, lingkaran kebajikan. Meski mereka hidup kekurangan, namun tetap kaya secara spiritual. Kekayaan spiritual seperti inilah yang membawa kebahagiaan.

Cuaca di California, AS juga sangat dingin. Musim dingin yang dingin ini membawa penderitaan bagi para tunawisma yang tak memiliki tempat berteduh. Karena itu, insan Tzu Chi juga membagikan pakaian dan makanan kepada mereka. Melihat kehangatan dan cinta kasih yang diberikan insan Tzu Chi, hati kita pun turut merasakan kehangatan. Selain itu, insan Tzu Chi di Dominika mengunjungi SD yang dibangun Tzu Chi untuk membagikan apel. Lebih dari 1.000 buah apel dibagikan kepada anak-anak di sana. Kali ini, ada juga relawan dari Haiti yang bergabung dengan relawan dari Dominika untuk membagikan hadiah Natal bagi anak-anak.

Di tengah Negara Afrika Selatan, Ada sebuah negara bernama Lesotho. Negara ini kecil dan tertinggal. Di negara yang tertinggal ini, insan Tzu Chi juga membimbing dan membantu warga setempat sejak lama. Kini banyak warga yang telah menjadi relawan. Mereka juga berkunjung dari rumah ke rumah untuk membagikan hadiah Natal.

Cinta kasih tak membedakan agama, bangsa, dan tak peduli apakah suatu negara maju atau tertinggal. Selama ada cinta kasih di dalam hati, himpunan tetes demi tetes sumbangsih mereka juga bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Inilah cara insan Tzu Chi membimbing warga setempat. Saya sungguh gembira melihatnya. Di Tiongkok, pembagian bantuan musim dingin juga telah dimulai. Insan Tzu Chi dari Beijing telah tiba di Kabupaten Yi untuk mengadakan pembagian bantuan musim dingin pertama, dengan barang bantuan yang terdiri atas makanan, selimut, pakaian, dan sebagainya. Semua ini bagaikan hangatnya matahari di musim dingin. Terlebih lagi, persediaan makanan yang dibagikan cukup untuk tiga bulan sehingga mereka dapat merayakan Tahun Baru Imlek. Kali ini juga dibagikan baju baru kepada mereka yang tak mendapatkannya tahun lalu. Selain itu, selimut juga dibagikan. Di sana juga diadakan baksos pengobatan atas kerja sama antara dokter setempat dan insan Tzu Chi. Mereka mengadakan baksos pengobatan di daerah yang minim fasilitas itu. Pasien yang ada mencapai lebih dari 700 orang.

Inilah cinta kasih insan Tzu Chi yang membawa ketenteraman di musim dingin. Baik di belahan bumi utara maupun selatan, ada insan Tzu Chi. Saat orang-orang merayakan Natal, insan Tzu Chi memberi mereka hadiah Natal yang bermanfaat seperti pakaian musim dingin bagi mereka. Semua ini membuat kita tersentuh. Akhir kata, di malam Natal ini, semoga setiap orang dapat sungguh-sungguh saling mendoakan dengan penuh cinta kasih. Janganlah tenggelam dalam perayaan dan menimbulkan masalah sampah dan lingkungan atau memboroskan sumber daya. Semoga malam ini (24 Desember) menjadi malam Natal yang penuh kehangatan. Kita mendoakan semua orang yang merayakan. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -