Suara Kasih: Melakukan Daur Ulang dan Menyucikan Hati Manusia

 

 

 

Judul Asli:

Melakukan Daur Ulang dan Menyucikan Hati Manusia

Melakukan daur ulang dan menyucikan hati manusia
Membimbing orang untuk kembali ke jalan yang benar
Melihat peresmian posko daur ulang Tzu Chi di Kunshan
Menjalani pola hidup sederhana demi melindungi bumi

“Kalian tahu botol plastik bisa diolah menjadi apa?” tanya seorang relawan pada anak-anak Kelas Budi pekerti. “Baju. Menjadi baju,” jawab mereka. “Setelah kami membuang mainan ke sini, nenek-nenek ini harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk memisahkan bagian-bagiannya,” ujar seorang anak. “Jika kita bisa menghargai mainan dengan baik, pemanasan global mungkin tak akan terjadi begitu cepat. Mari kita melindungi bumi. Nanti pulang beri tahu ibu untuk mengurangi pemakaian plastik,” ucap relawan.

Lihatlah banyak orang membuang sampah sesuka hati. Para orang berhati baik akan mengubah sampah itu menjadi emas. Ini tak hanya mengubah sampah menjadi emas, yang terpenting adalah cinta kasih. Kita harus menghargai sumber daya alam dan memperhatikan kesehatan bumi. Inilah tujuan kita yang sebenarnya. Kegiatan pelestarian lingkungan di Taiwan sudah dimulai sejak lebih dari 20 tahun lalu. Saya paling menyukai program Bodhisatwa Akar Rumput di Da Ai TV. Setiap hari saya menontonnya. Setiap hari saya melihat pemutaran roda Dharma di posko daur ulang. Ini karena setelah masuk ke titik daur ulang Tzu Chi, banyak orang memutuskan untuk mengubah arah hidup mereka. Ada orang yang dulunya hidup dalam ketersesatan. Setelah masuk ke posko daur ulang Tzu Chi, mereka tak hanya melakukan daur ulang terhadap barang berwujud, namun juga mendaur ulang batin mereka yang dipenuhi kemelekatan dan pikiran yang tidak murni. Mereka membersihkan satu per satu pikiran buruk mereka hingga batin mereka menjadi ladang pelatihan yang agung. Selain memperagung ladang pelatihan batin sendiri, mereka juga menginspirasi orang lain untuk membangun ladang pelatihan batin.

Kemarin, saya mendengar laporan tentang misi pelestarian lingkungan Tzu Chi. Saya melihat sekelompok Bodhisatwa lansia yang telah berusia 70-an dan 80-an tahun. Mereka selalu dipenuhi kebahagiaan, merasakan kedamaian batin, dan bebas dari kerisauan. Kegiatan daur ulang membuat mereka tetap sehat secara fisik dan batin. Tubuh mereka semua sangat langsing dan tegap. Mereka adalah relawan dari posko daur ulang di Wugu. Ada pula seorang relawan yang seluruh badannya penuh dengan tato. Kini, dia adalah penanggung jawab posko daur ulang itu. Setiap hari, dia datang dahulu untuk mempersiapkan konferensi video.

Meski dia tak mengenal banyak huruf dan tidak bisa mengoperasikan komputer dengan baik, tetapi asalkan ada niat, maka tak ada kesulitan. Dia belajar mengoperasikan komputer dan mempersiapkan konferensi video. Berhubung dia tidak mengenal huruf, seorang relawan membantunya menomori setiap tombol sesuai langkah-langkah yang harus dilakukan. Karena itulah, dia bisa mempersiapkan konferensi video agar para relawan bisa mendengar ceramah saya setiap hari.  Setiap relawan daur ulang di sana mendengarkan ceramah saya bersama-sama. Setiap pagi-pagi sekali, sekelompok Bodhisatwa berkumpul di sana untuk mendengar ceramah pagi saya. Pada saat saya memberikan ceramah pagi, mereka berada di sana untuk mendengar Dharma. Mereka juga mendengar pertemuan pagi relawan. Mereka begitu giat dan bersungguh-sungguh. Usai pertemuan pagi relawan, mereka mulai melakukan pemilahan barang daur ulang. Inilah kegiatan mereka setiap hari. Mereka sangat menghargai sumber daya alam.

Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan yang dalam terhadap ajaran Buddha serta selalu mempraktikkannya dalam keseharian. Dengan melakukan daur ulang, berarti kita menghargai sumber daya alam dan menjaga kebersihan lingkungan agar bebas dari masalah sampah. Kita bisa mengubah sampah menjadi emas. Yang terpenting adalah kita bisa menyucikan hati sendiri dan mengalirkan aliran jernih bagi masyarakat. Banyak anak-anak yang bisa menerima pendidikan daur ulang kita. Orang dewasa yang awalnya hidup dalam ketersesatan juga bisa mengubah arah hidup mereka. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Kemarin, kita melihat upacara peresmian posko pendidikan daur ulang Tzu Chi di Kunshan, Tiongkok. Saya sangat berterima kasih kepada pejabat pemerintah setempat yang mengakui konsep pelestarian lingkungan Tzu Chi. Sesungguhnya, sejak tahun 2006, para pengusaha Taiwan di Kunshan sudah mulai melakukan daur ulang di sebuah lapangan basket. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Franky O. Widjaja dari Grup Sinar Mas, Indonesia yang mendonasikan sebuah lahan yang luas kepada Tzu Chi di Kunshan.

Di dalam lahan itu terdapat sebuah pabrik. Karena itu, para pengusaha Taiwan dan para relawan lokal di Kunshan mulai terus memperhatikan dan menjalankan konsep daur ulang Tzu Chi. Ini karena kini di seluruh dunia, kita telah melihat ketidakselarasan kondisi iklim dan pola hidup manusia yang sangat boros. Produksi barang telah menciptakan banyak pencemaran. Kita juga mendapati bahwa sumber daya alam sudah hampir tidak cukup untuk menopang kebutuhan hidup umat manusia yang begitu boros. Suatu hari nanti, minyak bumi akan habis disedot. Jadi, untuk melindungi bumi ini, kita harus memulainya dengan menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Langkah utama untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.

Kita dapat melihat populasi penduduk di Tiongkok sangat banyak. Masalah sampah di sana juga sangat besar. Setiap orang harus bisa melihat masalah ini dan memiliki kesadaran lingkungan. Setiap orang hendaknya turut membungkukkan badan untuk memungut barang daur ulang. Lebih baik lagi jika setiap keluarga bisa menjaga kebersihan mulai dari sumbernya. Setelah botol atau kaleng digunakan kita harus membersihkannya terlebih dahulu baru mengantarnya ke posko daur ulang. Jika barang daur ulang terkumpul dalam kondisi kotor, maka kita perlu menghabiskan banyak air untuk membersihkannya. Ketahuilah bahwa kelak sumber daya air di dunia juga akan mengalami krisis. Karena itu, kita harus menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Di dalam kehidupan setiap orang, tindakan kecil seperti ini sudah bisa melindungi bumi. Inilah yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Asalkan ada niat, maka tiada yang sulit dilakukan. Saya sungguh bersyukur melihat pejabat pemerintah di Tiongkok yang sangat mendukung Tzu Chi dalam membangun posko pendidikan daur ulang Tzu Chi. Saya sungguh berterima kasih. Melihat begitu banyak orang yang terinspirasi, kita harus lebih giat untuk mensosialisasikan kegiatan daur ulang. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -