Suara Kasih: Melenyapkan Noda Batin
Judul Asli:
Melenyapkan Noda Batin dengan Kebijaksanaan Agung Kegelapan batin menutupi hakikat kebuddhaan | |||
Dalam kehidupan ini, kita tak bisa menghentikan waktu dan ketidakkekalan. Tetapi, dalam kehidupan ini ada 2 hal yang bisa kita kendalikan. Apakah itu? Nilai dan makna dari kehidupan. Seiring perputaran bumi yang tanpa henti, insan Tzu Chi di seluruh dunia juga sibuk bersumbangsih bagi dunia. Mereka berbagi bahwa mereka menyadari berkah setelah melihat penderitaan. Mereka mengatasi berbagai rintangan demi menjalankan misi Tzu Chi. Setiap hari saya menonton berita di Da Ai TV. Saya selalu menyimak beritanya bagai sedang mendengar Sutra. Insan Tzu Chi bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Kalian membantu saya mencapai misi Kalian membantu saya mencapai misi demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk, tetapi kalian malah mengabaikan diri sendiri. Meski telah menjalankan misi, namun apakah kalian sudah mengamati hakikat diri? Apakah kalian sudah memahami kebenaran yang diajarkan oleh Buddha? Buddha menyadari segala prinsip kebenaran di alam semesta. Saat tersadarkan, Beliau menjadi mampu membuka hati dan memahami alam semesta ini. Alam semesta ini bagaikan laut yang luas. Buddha telah membuka hati dan mencapai pencerahan. Kesadaran Buddha sangatlah luas. Kita pun harus membangkitkan hakikat sejati kita. Kita harus menjaga kemurnian hati dan mengamati hakikat diri agar dapat melenyapkan segala noda batin.
| |||
| |||
Kini banyak orang yang kesulitan menjalani pola hidup vegetarian. Banyak orang berkata bahwa hal tersulit adalah mengubah pola makan. Kedengarannya sangat sulit. Mendengar hal itu, saya pun berpikir, “Benarkah sesulit itu?” Di sisi lain, saya juga berpikir, “Mengapa saya begitu tidak berguna?”Selama bertahun-tahun saya berbicara tentang menghormati kehidupan dan setiap makhluk memiliki benih kebuddhaan. Tetapi, mengapa tidak ada orang yang mendengar perkataan saya? Perkataan saya sungguh tidak membawa pengaruh. Karena itu, saya mengumpamakan diri saya bagai seekor semut kecil di kaki Gunung Sumeru. Saya sungguh berharap setiap orang dapat hidup dengan bijaksana. Pada zaman penuh kegelapan batin ini, apa yang kita perlukan? Kita memerlukan kebijaksanaan yang agung. Pada zaman penuh kekacauan ini, kita harus bertobat. Hukum karma berlaku bagi setiap orang, tidak ada orang yang dapat mewakili kita menerima buah karma. Bahkan Buddha juga tak dapat mewakili kita. Perbuatan setiap orang menciptakan karma kolektif. Bila setiap orang menciptakan karma buruk, maka akan mendatangkan bencana besar. Namun, bila setiap orang menciptakan karma baik, maka dunia akan damai dan bebas dari bencana. Bila banyak orang memiliki hati yang damai, maka dunia akan aman dan tenteram. Bodhisatwa sekalian, apa yang harus saya lakukan agar kalian dapat hidup tenteram? Apa yang harus saya lakukan agar bumi ini dapat selamat? | |||
| |||
Kita juga harus berlindung kepada Sangha untuk membimbing semua orang. Saudara sekalian, apa yang harus kita lakukan agar dapat membimbing semua orang secara fisik dan batin? Kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan memahami Jalan Agung, barulah dapat membimbing orang untuk berjalan di arah yang benar. Tentu saja, kita juga membutuhkan Da Ai TV. Setiap hari Da Ai TV menyiarkan kegigihan setiap relawan dalam mempraktikkan pertobatan dan mempersiapkan pementasan kali ini. Di samping itu, ada pula kisah pertobatan para relawan. Kali ini, kita harus melakukan pementasan dengan baik dan indah agar orang-orang di seluruh dunia dapat mengetahui tentang ajaran Buddha. Karena itu, untuk pementasan kali ini, setiap orang harus menyelami Dharma dan menampilkan hati yang paling tulus. Setiap lirik lagu adalah Dharma. Kita harus menyanyikan pemahaman kita dengan suara keras agar seluruh alam semesta dapat mendengar suara kita. Saya sering berkata bahwa gema doa dapat menjangkau para Buddha, Bodhisatwa, dan Makhluk Pelindung Dharma. Ini semua tergantung pada niat kita. Sebersit niat dapat “menggerakkan” bumi ini. Gema doa dapat membawa pengaruh besar. Singkat kata, semoga pada kali ini setiap orang dapat membangkitkan ketulusannya. Meski kita adalah semut kecil di kaki Gunung Sumeru,tetapi kekuatan kita yang kecil juga dapat membawa pengaruh. Dengan menghimpun kekuatan yang kecil, kita dapat menggerakkan seluruh Gunung Sumeru. | |||