Suara Kasih: Membangkitkan Cinta Kasih yang Penuh Rasa Syukur
Judul Asli:
Para umat beragama berkumpul untuk mengadakan doa bersama | |||
Setiap hari, kita berharap setiap orang di dunia bisa memiliki idealisme yang sama, yaitu cinta kasih universal. Kita sungguh harus menghubungkan semua orang di dunia dengan cinta kasih universal tanpa memandang ras dan kewarganegaraan. Semoga cinta kasih setiap orang bisa terus meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ini karena ajaran di dalam setiap agama tak terlepas dari kata cinta kasih, hubungan persaudaraan, kemurahan hati, cinta kasih universal, dan berbagai bentuk sumbangsih tanpa pamrih. Cinta kasih ini terdapat dalam diri setiap umat manusia. Akan tetapi, cara kita menunjukkan cinta kasih sangatlah penting. Jika kita menggunakannya dengan cara yang tidak tepat, maka akan menciptakan ketidaktenteraman bagi dunia. Cinta kasih yang tidak murni bisa menyebabkan kita terjebak dalam kegelapan batin. Cinta yang disertai ego bisa menciptakan bencana bagi umat manusia. Karena memiliki cinta yang disertai ego, kita akan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan segala yang kita inginkan meski akan menciptakan masalah bagi orang lain. Jika demikian, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih? bagaimana kita mengembangkan cinta kasih? Karena itu, janganlah kita menciptakan masalah bagi orang lain. Kita juga harus senantiasa berhati lapang. Jika demikian, bukankah bencana di dunia akan berkurang? | |||
| |||
Pada tanggal 20 November lalu, para umat dari lima agama dan insan Tzu Chi bersama-sama mengadakan doa bersama di New Jersey pada Hari Pengucapan Syukur. Mereka juga sangat bersyukur atas sumbangsih insan Tzu Chi. Pascabadai Sandy, sebuah organisasi kemanusiaan bernama Tzu Chi yang berasal dari Taiwan bergerak untuk memberikan bantuan. Saat insan Tzu Chi berbagi dengan para hadirin mengenai cara Tzu Chi menyalurkan bantuan bagi para korban bencana, banyak orang yang merasa kagum dan bersyukur. Inilah yang terjadi pada hari Selasa lalu. Kemarin, pukul 1 siang waktu Amerika Serikat, insan Tzu Chi di New York mengadakan pembagian bantuan di sebuah gereja. Kegiatan tersebut dimulai dengan pimpinan seorang pendeta yang mengajak setiap orang untuk berdoa bersama dan menyanyikan lagu rohani Kristen. Insan Tzu Chi juga berdoa bersama mereka. Setelah itu, kita mulai membagikan bantuan dan mengungkapkan rasa syukur kepada mereka. Para relawan juga berbagi kisah tentang awal berdirinya Tzu Chi yang dimulai dari tiga puluh ibu rumah tangga yang menyisihkan uang lima puluh sen setiap harinya. Banyak orang yang bersyukur atas sumbangsih Tzu Chi karena mereka tahu bahwa tetes demi tetes bantuan Tzu Chi datang dengan tidak mudah. Banyak warga yang terinspirasi untuk mendonasikan uang logam yang mereka miliki. Salah satu di antaranya adalah seorang wanita yang menerima wawancara kita. Dia berkata bahwa kini dia telah kehilangan segalanya. Saat mereka paling membutuhkan bantuan, sekelompok relawan Tzu Chi asal Asia muncul untuk memberikan kehangatan kepada mereka, memberikan bantuan kartu debit yang paling mereka butuhkan, membagikan selimut, dan membagikan barang kebutuhan sehari-hari. Wanita tersebut berkata bahwa dia sangat bersyukur. Dia berkata bahwa mulai hari ini dia akan mulai menyisihkan 5 sen setiap harinya ke dalam celengan bambu yang kita berikan. Meski kini dia telah kehilangan segalanya, tetapi dia bertekad untuk menyisihkan uang setiap hari. Setelah kehidupannya kembali normal, dia akan bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. | |||
| |||
Pada hari Selasa lalu, para umat dari lima agama juga memiliki satu hati yang sama, yaitu membangkitkan cinta kasih dalam merayakan Hari Pengucapan Syukur. Mereka saling bersyukur dan saling menampilkan semangat cinta kasih tanpa membedakan agama dan kewarganegaraan. Kini kita dapat melihat harapan terciptanya kedamaian di dunia dan harapan dunia bisa bebas dari bencana. Pada pembagian bantuan kali ini, insan Tzu Chi di New York telah membagikan puluhan ribu celengan bambu. Banyak penerima bantuan yang berinisiatif meminta celengan bambu dari kita. Kita telah membagikan bantuan kepada lebih dari 10.000 keluarga. Setiap keluarga penerima bantuan menerima paling tidak satu celengan bambu. Ada beberapa penerima bantuan yang meminta 3 hingga 4 celengan bambu. Singkat kata, “tabungan cinta kasih” akan segera dimulai. Dengan adanya cinta kasih, mereka akan mengerti untuk bersyukur. Dengan cinta kasih yang penuh rasa syukur, kita menciptakan ketulusan, kebajikan, dan keindahan di dunia.(Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou) | |||