Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana

 

Judul Asli:

Memetik Hikmah dari Bencana Akibat Ulah Manusia

Memetik hikmah dari bencana akibat ulah manusia
Mengembangkan cinta kasih dan welas asih demi melindungi semua makhluk
Insan Tzu Chi membawakan pementasan dengan kekuatan penuh kelemahlembutan
Bekerja sama dengan harmonis dan berdoa dengan tulus

Lihatlah, lebih dari satu tahun ini, konflik yang terjadi di Suriah mengungsi ke tempat lain. Konflik itu terus menyebar ke negara-negara lain, sungguh sulit untuk menghentikannya. Kemarin, staf kerohanian juga mengulas tentang masalah Yordania. Banyak warga Suriah yang mengungsi ke perbatasan Yordania. Jumlah pengungsi di Yordania diperkirakan ada 100.000 orang. Demi menyediakan tempat tinggal bagi para pengungsi tersebut, pemerintah Yordania membuka lahan di tengah gurun pasir untuk mendirikan tenda sementara di sana. Setiap tenda yang kecil hanya bisa menampung 5 orang. Demikianlah kondisi mereka.

Sekelompok pengungsi asal Suriah yang berjumlah ratusan ribu orang mengungsi ke negara yang berbeda-beda. Jumlah warga yang mengungsi ke Yordania saja sudah sangat banyak. Saat musim dingin tiba, entah bagaimana para pengungsi itu bertahan hidup di tengah gurun pasir. Melihat itu, insan Tzu Chi di Yordania mulai menyiapkan bantuan. Pada bulan September dan Oktober mendatang, mereka akan membagikan bantuan bagi 6.000 keluarga dahulu. Kemarin kita telah mendiskusikan proses pengiriman barang bantuan. Lihatlah, suatu pergolakan dalam masyarakat mengakibatkan ratusan ribu warga harus mengungsi ke negara lain demi menyelamatkan diri. Hal ini telah mengakibatkan banyak Negara mendapat tekanan yang sangat besar. Saat ini, tekanan Yordania juga sangat besar karena mereka harus menampung 100.000 pengungsi.

Ini semua terjadi akibat sebersit niat manusia. Sebersit pikiran menyimpang dari segelintir orang bisa mendatangkan bencana yang besar dan penderitaan bagi dunia. Sungguh membuat orang sedih melihatnya. Jadi, keharmonisan itu  berasal dari batin manusia. Batin manusia harus dibimbing ke arah yang benar. Asalkan memiliki arah yang benar, pikiran manusia akan damai dan harmonis. Selain itu, dalam menganut suatu keyakinan, kita harus memiliki pengetahuan dan pandangan yang benar. Jika demikian, bukankah setiap orang di dalam masyarakat akan aman dan selamat? Bukankah masyarakat akan harmoni

Kita bisa melihat  di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, sejak tanggal 31 Agustus hingga kemarin, terdapat enam sesi pementasan. Hadirin pada enam sesi pementasan tersebut berjumlah sekitar 70.000 orang. Ini sungguh tidak mudah. Setiap orang masuk dan keluar tempat acara dengan beraturan. Sungguh indah. Setiap orang datang untuk menyaksikan pementasan opera Taiwan tentang kisah “Maudgalyayana Menolong Ibunya” dan “Putri Jyotinetra Menolong Ibunya”. Yang lebih menyentuh lagi adalah kisah semangat Mahabhiksu Jian Zhen yang menyebarkan Dharma ke Jepang. Lihatlah, semangat dan kekuatan yang mereka tampilkan. Mereka bekerja sama dengan kesatuan hati demi menyamakan setiap gerakan. Mereka bergerak dengan rapi, indah, dan penuh kekuatan. Hari itu, kita dapat melihat  para anggota Tzu Cheng, pengusaha, polisi, anggota pemadam kebakaran, san lain sebagainya, semuanya bekerja sama dengan harmonis.

Saat penataan lokasi pameran, cuaca di Taiwan tidak stabil akibat Topan Tembin, terkadang turun hujan, terkadang matahari sangat terik. Akan tetapi, itu semua tak memengaruhi mereka. Insan Tzu Chi memiliki semangat yang sama seperti Mahabhiksu Jian Zhen. Mereka memiliki tekad yang teguh untuk menggelar kegiatan pameran itu. Saat pendekorasian lokasi, ada relawan yang berlatih pada saat yang bersamaan. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Lihatlah, baik relawan yang bekerja maupun relawan yang membuat perencanaan, mereka semua bekerja sama dengan baik. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Selama 9 hari itu, banyak pengunjung lokal dan asing yang datang melihat pameran. Karena itu, kita membutuhkan pemandu. Meski cuaca sangat panas, para insan Tzu Chi tetap berjaga di pos masing-masing untuk berbagi semangat, budaya humanis, dan jejak langkah Tzu Chi kepada para pengunjung. Dengan penuh kesabaran, mereka terus mengulangi penjelasan mereka. Baik kepada satu orang pengunjung maupun kepada satu kelompok pengunjung, mereka tetap memberikan penjelasan. Singkat kata, mereka sangat tulus untuk mewariskan Dharma  ke dalam hati setiap orang.

Saya tahu setiap orang telah bekerja dengan segenap hati dan tenaga. Bohong jika mereka tidak lelah. Sesungguhnya, mereka sangat lelah. Akan tetapi, mereka tetap bersemangat. Kita dapat melihat Relawan Lin. Hanya berjalan di lokasi kegiatan selama seharian saja sudah membuat kakinya kapalan. Setiap orang yang membantu mempersiapkan kegiatan itu sangat kelelahan. Akan tetapi, pada malam harinya, saat melihat setiap orang masuk dengan teratur, serta dapat menerima ajaran benar dan mengubah pandangan hidup ke arah yang benar berkat pementasan adaptasi Sutra itu, saya yakin meski sudah sangat kelelahan, mereka tetap dipenuhi rasa sukacita. mereka tetap dipenuhi rasa sukacita. Saya yakin inilah yang mereka rasakan. Saya berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi yang tidak takut bekerja keras. Setiap orang melakukannya dengan penuh sukacita. Saya sungguh bersyukur. Tentu saja, staf Da Ai TV juga berada di sana dari awal hingga akhir acara.

Mereka membantu mendekorasi panggung dan mempersembahkan acara tabuh gendering setiap malam. Ada pula staf yang bertanggung jawab menyiarkan acara tersebut ke seluruh dunia. Setiap orang sungguh telah bekerja keras. Pada kegiatan beberapa hari ini, baik relawan yang mendekorasi lokasi, menjadi pemandu, menjadi tim penyambut, maupun yang membawakan  pementasan di atas panggung, semuanya berjumlah lebih dari 9.000 orang.

Meski banyak insan Tzu Chi berpartisipasi, tetapi Empat Misi Tzu Chi  tetap berjalan seperti biasa. Insan Tzu Chi tetap melakukan survei kasus dan kegiatan Tzu Chi lainnya. Insan Tzu Chi sungguh memiliki tekad yang tak tergoyahkan  hingga masa tak terhingga. Mereka tetap bersumbangsih dengan semangat Bodhisattva Insan Tzu Chi dengan semangat Bodhisattvatanpa terpengaruh oleh kegiatan berskala besar. Banyak rasa terima kasih yang tidak habis saya ungkapkan. Setiap hari, saya selalu diliputi rasa syukur. Hati saya dipenuhi rasa syukur. Saya mendoakan kalian dengan tulus. Semoga masyarakat kita bisa harmonis dan tenteram. Itulah tujuan kita. Untuk itu, kita harus senantiasa mawas diri dan berhati tulus. Jika setiap orang bisa bekerja sama dengan harmonis, masyarakat kita akan penuh dengan berkah. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -