Suara Kasih: Memiliki Hati Buddha

Judul Asli:

 

Memiliki Hati Buddha dan Mengikuti Jejak Langkah Guru

 

Tetap bersumbangsih bagi masyarakat selama Tahun Baru Imlek
Bekerja keras mengumpulkan barang daur ulang dan menghargai berkah
Staf Rumah Sakit Fuding membentuk formasi bunga teratai
Senantiasa memiliki hati Buddha dan mengikuti jejak langkah Guru

“Selamat Tahun Baru. Kami mendoakan Master semoga sehat dan panjang umur. para bhiksuni di Griya Jing Si dan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Semoga kalian mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Insan Tzu Chi di Inggris akan senantiasa mengikuti jejak langkah Master dan menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan,” kata insan Tzu Chi di Inggris.

“Insan Tzu Chi di Perancis berikrar untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia dan mempraktikkan pola hidup vegetarian demi mengurangi bencana di dunia. Terima kasih,” kata insan Tzu Chi Perancis.

Tanggal 27 Januari lalu  adalah hari kelima Tahun Baru Imlek. Dari tayangan tadi, kita bisa melihat insan Tzu Chi di luar negeri turut merayakan Tahun Baru Imlek. Lihatlah Sekolah Akademi Tzu Chi di San Francisco. Sekelompok Bodhisatwa cilik dipenuhi sukacita. Meski tinggal di Amerika Serikat, namun mereka tetap merayakan Tahun Baru Imlek. Sungguh, kita harus membimbing anak-anak agar tak melupakan kebudayaan Tiongkok. Kita dapat melihat sekelompok orang yang tetap bekerja selama Tahun Baru Imlek. Orang yang terus bersumbangsih bagi masyarakat sungguh tidak sedikit. Contohnya polisi. Demi menjaga ketertiban lalu lintas dan menjaga keamanan masyarakat, mereka juga tak libur selama Tahun Baru.

Kita juga bisa melihat para staf budaya humanis Tzu Chi yang terus bekerja selama Tahun Baru demi menayangkan program-program Da Ai TV. Yang lebih membuat saya tersentuh adalah para Bodhisatwa daur ulang di seluruh Taiwan yang juga terus bekerja selama Tahun Baru. Mereka terus bekerja sejak malam Tahun Baru Imlek hingga kini. Mereka berkata bahwa mereka ingin memanfaatkan setiap detik yang ada, melewati setiap hari dengan baik. Terlebih lagi, menjelang Tahun Baru Imlek, banyak orang yang membuang barang-barang lama yang tak terpakai.

Akan tetapi, Bodhisatwa daur ulang menganggap barang-barang itu bagai permata. Karenanya, mereka bekerja keras untuk mengumpulkan dan memilahnya. Saat ada orang yang membuangnya, mereka akan memungutnya ke posko daur ulang. Mereka sungguh memanfaatkan waktu dengan baik. Demikian pula dengan Bodhisatwa lansia.

Dahulu, orang selalu berpikir bahwa selama Tahun Baru kita harus santai dan beristirahat. Akan tetapi, para Bodhisatwa lansia berpikir bahwa hal yang paling berharga di dunia adalah waktu. Karenanya, mereka sangat manghargai waktu untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Mereka berkata bahwa karena sudah berusia lanjut, maka tak boleh menyia-nyiakan waktu agar kehidupan bisa lebih bermakna. Karenanya, mereka sangat menghargai setiap detik yang ada. Inilah harus kita pelajari dari para lansia.

Jika mengingat para Bodhisatwa lansia ini, bagaimana saya tak mengasihi mereka? Saya sungguh mengasihi dan menghargai para Bodhisatwa daur ulang. Saya sungguh berterima kasih kepada mereka. Selama Tahun Baru Imlek, banyak orang yang keluar rumah untuk mencari kesenangan dan keramaian. Di posko daur ulang Tzu Chi, para relawan bekerja keras untuk memilah barang daur ulang. Mereka melewati Tahun Baru Imlek di posko daur ulang. Para Bodhisatwa daur ulang juga menulis ucapan Tahun Baru Imlek.

Di Griya Jing Si, setiap hari para relawan menulis dan memberikan ucapan Tahun Baru Imlek. Banyak orang yang berkunjung ke Griya Jing Si. Di setiap sudut Griya Jing Si, kita dapat melihat setiap orang membuka hati untuk menerima doa dari orang lain. Semoga setiap orang dapat membawa ucapan Tahun Baru Imlek ke rumah masing-masing. Saya sungguh tersentuh melihat cara mereka melewati Tahun Baru Imlek. Tim konsumsi juga sangat bekerja keras. Mereka sudah kembali sebelum malam Tahun Baru untuk mempersiapkan makanan bagi para relawan yang berkunjung. Berhubung turun hujan dan cuaca sangat dingin, tim konsumsi mempersiapkan minuman dan makanan hangat agar setiap orang dapat menikmatinya. Kita sungguh dapat merasakan suasana Tahun Baru. Selain mempersiapkan kopi, teh, dan camilan, para relawan juga menyambut setiap orang dengan senyuman sukacita. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Kemarin kita juga melihat relawan di Loushui, Tiongkok. Di antara mereka ada relawan yang berasal dari Chengdu. Perjalanan dari Chengdu ke Loushui adalah sekitar 1 jam lebih dengan mobil. Relawan dari Hanwang juga harus menempuh perjalanan selama lebih dari 1 jam. Para staf dari DAAI Technology juga berkumpul di Loushui untuk memberikan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek. Cuaca pada hari itu sangat dingin. Suhu udara mencapai di bawah nol. Banyak orang yang berangkat dari rumah sebelum matahari terbit. Hal ini membuktikan ketulusan hati mereka. Kita sungguh merasakan ketulusan mereka.

Siang hari beberapa hari yang lalu, saat melihat tayangan dari RS Fuding, saya sungguh merasa tersentuh. Para staf dari Rumah Sakit Fuding memberi ucapan Selamat Tahun Baru di tengah hujan. Mereka mengenakan jas hujan yang berwarna biru dan putih serta membentuk formasi logo Tzu Chi. Cuaca setempat sungguh sangat dingin. Akan tetapi, kita dapat mendengar mereka berikrar dan memperagakan isyarat tangan. Saya sungguh senang melihatnya. Mereka juga mengadakan tarian naga untuk merayakan Tahun Naga. Sungguh penuh kehangatan. Mereka mengeliling insan Tzu Chi dengan tarian naga. Tarian naga itu merupakan simbol ketenteraman dan kedamaian di Tahun Naga. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya.

Siang hari beberapa hari yang lalu, insan Tzu Chi dari beberapa negara memberikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek. Di antaranya ada insan Tzu Chi dari Inggris dan Perancis. Kita dapat melihat sekelompok insan Tzu Chi dan Tzu Ching di Inggris. Ikrar mereka sungguh membuat orang tersentuh. Kita juga dapat melihat kantor Tzu Chi yang baru di Perancis. Mereka berbagi bahwa tahun ini ada lebih dari 500 orang yang menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun. Inilah yang terjadi di Perancis. Selain itu, insan Tzu Chi di Belanda, Jerman, dan Shenzhen juga turut memberikan ucapan Tahun Baru Imlek.

Singkat kata, banyak insan Tzu Chi bersilaturahmi melalui konferensi video. Ini semua berkat kemajuan teknologi masa kini. Meski berada di tempat yang jauh, namun kita dapat berkomunikasi setiap saat. Kita juga dapat melihat, mendengar, serta berinteraksi dengan mereka. Saya sungguh tersentuh. Baiklah,  semoga setiap orang dapat menyucikan batin, menghimpun berkah, memiliki hati Buddha, dan terus mengikuti jejak langkah saya. Itulah tekad semua insan Tzu Chi di tahun ini. Ditejemahkan oleh: Karlena Amelia.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -