Suara Kasih: Memperoleh Manfaat dari Dharma

Judul Asli:

 

   Memperoleh Manfaat dari Dharma

 

Terus mendalami Dharma meski pementasan sudah berakhir
Bervegetarian demi menjaga kesehatan
Memerhatikan sesama yang hidup menderita
Memperoleh manfaat dari Dharma dan sumbangsih di tengah masyarakat

“Saya dan kakak saya tak keberatan untuk bervegetarian. Saya merasa itu hanya sebuah kebiasaan. Mudah untuk bervegetarian sendiri, namun dalam menjalankan usaha, kami sulit menghentikannya. Pementasan adaptasi Sutra kali ini sungguh luar biasa. Adakalanya, saat kita sulit mengambil langkah pertama, sebuah dorongan akan sangat membantu. Saat pementasan Syair Pertobatan Air Samadhi digelar pertama kali di Kaohsiung, saya menonton siaran langsung. Saat itu, kebetulan saya sedang makan Nasi kotak dengan daging ayam. Sejak itu, saya mulai bervegetarian. Kini kami berpikir, meski keuntungan berkurang, namun orang-orang bisa mengonsumsi makanan yang lebih sehat sekaligus melestarikan lingkungan. Biasanya restoran kami tutup setiap Senin, kini kami mengubahnya menjadi hari Minggu. Dagangan pada hari Minggu sangat laris, namun kami libur pada hari Minggu agar bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi dan lebih banyak berkontribusi," ucap seorang relawan.

Sejak awal tahun ini, saya mengimbau setiap orang agar mendalami Dharma, bervegetarian, dan membersihkan noda batin. Saya berharap setiap insan Tzu Chi dapat sungguh-sungguh menyucikan batin. Saya berharap setiap orang mendalami dan mendengar Dharma. Setelah mendalami Dharma, kita akan mengembangkan pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Karena hidup di tengah masyarakat, noda batin setiap orang terus bertambah. Setelah mendalami Dharma, kita akan memahami cara mengubah segala yang dihadapi menjadi kebijaksanaan. Bila seseorang berperilaku buruk, kita harus mengingatkan diri sendiri apakah kita juga sama sepertinya. Bila ada, kita harus segera berubah. Bila sering melukai orang atau menjalin jodoh buruk dengan orang lain, kita harus segera bertobat dan mengubah jodoh buruk menjadi jodoh baik. Kita harus segera mengubah tabiat buruk. Inilah manfaat yang kita peroleh setelah mendalami Dharma. Setiap hari kita berkesempatan untuk mendengar dan mendalami berbagai Dharma. Kita harus bersyukur karena dalam kondisi aman dan selamat ini, kita memiliki memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan Dharma. Kita harus bersyukur karena berada dalam kondisi aman dan selamat. Kini kita duduk di sini dalam keadaan aman dan selamat, namun pada saat yang sama, ada orang yang tengah menghadapi hujan lebat, merasa panik dan takut, serta menderita akibat bencana.

 

Kita juga dapat melihat kondisi Haiti. Penyakit kolera yang telah mewabah sejak bulan Oktober tahun lalu hingga kini masih belum bisa dikendalikan. Sebanyak 455.000 warga terjangkit penyakit kolera. Korban jiwa telah mencapai lebih dari 6.400 orang. Warga Haiti menderita akibat bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Bencana akibat ulah manusia terjadi akibat pemerintahan yang tidak stabil dan wabah penyakit. Selama lebih dari 2 tahun ini,warga setempat mengalami penderitaan yang tak terkira. Setiap hari kita harus bersyukur karena hidup di lingkungan dan di tengah masyarakat yang baik.

 

Dalam dunia Tzu Chi, kita banyak bertemu orang baik. Setiap orang bersumbangsih demi orang yang hidup menderita. Meski sangat sibuk bersumbangsih di tengah umat manusia, namun kita juga bisa melatih diri di tengah masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara kita menghadapi segala sesuatu di sekitar kita? Karena itu, saya berharap kalian mendalami Dharma. Untuk mendalami Dharma, kita harus membangkitkan ketulusan hati dengan bervegetarian. welas asih dan kebijaksanaan kita akan bertumbuh. Ketahuilah bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Ini berarti bahwa kita harus meneladani Buddha yang sempurna dalam kebijaksanaan dan tindak-tanduk. Inilah sila, samadhi, dan kebijaksanaan. Kita harus menyempurnakan semua itu sepanjang pelatihan diri kita.

Dalam Sutra Bunga Teratai disebutkan tentang dua puluh ribu Buddha. Sepuluh ribu melambangkan kesempurnaan. Jadi, dua puluh ribu melambangkan kesempurnaan berkah dan pemahaman atau welas asih dan kebijaksanaan. Berkah diciptakan dengan bersumbangsih di tengah masyarakat dengan penuh welas asih. Berpemahaman berarti mampu memberi dengan sukacita. Inilah berkah dan pemahaman, sedangkan untuk welas asih dan kebijaksanaan, welas asih berarti memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan.

Saat makhluk hidup lain menderita, kita merasa tidak tega. Saat fisik mereka terluka, hati kita juga merasa sakit. Saat mereka hidup menderita, kita juga turut merasa sedih. Inilah semangat cinta kasih dan welas asih dalam menciptakan berkah bagi sesama tanpa mementingkan jalinan jodoh.

Selain itu, kita juga memerlukan kebijaksanaan. Makhluk awam selalu menggunakan pengetahuan. Saat indra mata, telinga, dan hidung bersentuhan dengan objek luar, kita akan menciptakan banyak karma buruk. Karena itu, saya berharap setiap orang mendalami Dharma dan memahami bahwa semua makhluk hidup memiliki benih kebuddhaan. Hewan juga adalah makhluk hidup, mengapa kalian harus mengonsumsinya? Apakah kalian tidak bisa bertahan hidup bila tak mengonsumsi hewan? Kita bisa bertahan hidup. Sejak awal tahun ini, banyak orang yang bervegetarian, bertobat, mengubah kebiasaan buruk, dan giat melatih diri. Bukankah tadi kita sudah melihatnya? Demi berpartisipasi dalam pementasan, para relawan Tzu Chi berkumpul 3 hari dalam seminggu untuk makan bersama dan menjalani latihan pementasan. Meski pementasan adaptasi Sutra sudah berakhir, namun mereka masih terus mengadakan acara makan bersama dan terus bervegetarian. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Pembabaran Dharma di Puncak Burung Nasar tak akan pernah berakhir. Kini mereka terus mengajak warga komunitas untuk mempraktikkan Dharma. Bila setiap keluarga mempraktikkan Dharma, bukankah masyarakat akan penuh harapan, damai, dan harmonis? Sungguh kita harus terus mempraktikkan Dharma dalam komunitas. Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak ladang pelatihan. Kita harus saling mendukung sesama untuk mempraktikkan Dharma. Setelah memahami dan mendalami Dharma, kita harus mempraktikkannya dalam keseharian. Bila memiliki Buddha di dalam hati, kita akan melihat segala sesuatu di dunia dengan jelas dan terang. Kita harus menjaga sebersit niat dengan baik dan terjun ke tengah masyarakat untuk saling mendukung dan menginspirasi. Dengan demikian, barulah dapat menyucikan batin manusia. Bila hati manusia berjalan selaras, empat unsur alam pun akan selaras. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia. 

 

 

 
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -