Suara Kasih: Mempertahankan Tekad awal

 

 

Judul Asli:

Mempertahankan Tekad Awal dan Mewariskan Ajaran Baik

Mempertahankan tekad awal dan mewariskan ajaran baik
Menerima buah karma dengan penuh sukacita
Berharap relawan Tzu Chi bisa semakin bertambah
Tekun dan bersemangat untuk memahami Jalan Agung

Hari ini kita semua bisa berkumpul bersama. Terlebih lagi, pagi hari tadi, para komite senior yang bernomorkan di bawah 3.000 datang bersilaturahmi dengan saya. Di sana, saya melihat Bi-hua dengan nomor komite 606. Dia sungguh luar biasa. Hingga kini, Bi-hua masih memiliki 500 hingga 600 orang donatur. Ini sungguh tidak mudah. Kini, ada beberapa relawan yang merasa sedikit sulit untuk menggalang dana.

Sesungguhnya, lebih dari 30 tahun lalu, banyak warga Tainan yang tidak begitu mengenal Tzu Chi. Akan tetapi, Bi-hua tetap berjalan  keluar untuk menggalang dana. Dia terus menambah buku penggalang dana untuk mencatat donasi dari donaturnya. Pada saat itu,  dia hanya bisa mengandalkan ketulusan hatinya. Setiap kali bertemu dengan  orang, baik bertemu dengan teman, sanak saudara, maupun dengan orang yang tidak dikenal, dia selalu berbagi tentang Tzu Chi. Saat itu, untuk mengemban misi Tzu Chi sungguh tidak mudah. Setiap bulan, dia harus melakukan perjalanan dari Tainan ke Hualien untuk menyetorkan dana yang telah digalangnya. Saat itu, untuk pergi ke Hualien, kita tidak bisa menumpang kereta api seperti sekarang. Saat itu, dia harus menempuh perjalanan dengan bus selama berjam-jam. Setiap bulan, dia harus kembali ke Hualien.

Jika dikenang kembali, para anggota komite senior pada masa itu, terutama yang bernomorkan di bawah 3.000 sungguh luar biasa. Mereka adalah permata kita. Kini anggota komite dan Tzu Cheng yang telah dilantik sudah mencapai 60.000 orang lebih. Jadi, anggota komite yang bernomorkan di bawah 3.000 sungguh luar biasa. Dengan kesatuan hati dan tekad, mereka terus melangkah maju tanpa ada kemelekatan dan keraguan. Langkah mereka tidak pernah berhenti. Ini sungguh tidak mudah. Berkat kerja keras mereka, misi Tzu Chi bisa terus berkembang di Tainan sejak 30 tahun yang lalu hingga sekarang.  

Kita juga dapat melihat Relawan Yu Shui-long yang sudah bergabung dengan Tzu Chi sejak 30 tahun yang lalu. “Saya dilantik pada tahun 1981. Ya. Saya dilantik pada tahun 1981 dan mulai melakukan daur ulang pada tahun 1990. Sudah 30 tahun lebih. Saya dan istri saya sudah melakukan daur ulang sejak tahun 1990 hingga sekarang. Jika tidak beraktivitas, kesehatan kita akan semakin buruk. Kini saya selalu melakukan daur ulang hingga pukul 5 sore,” terang Yu Shui-long 

“Berapa usiamu sekarang?” tanya Master Cheng Yen

“Saya 88 tahun, ” ujar relawan Yu Shui-long

“Berapa usia istrimu?” Tanya Master kembali

“Dia 87 tahun,”jawab Yu Shui-long

“Kamu terlihat segar dan sehat,” ujar Master

“Terima kasih,” jawwabnya

Tuan Yu adalah relawan pertama di Madou, Tainan. Dia sangat pemberani. Pada saat itu, kita belum mulai mengadakan upacara pelantikan. Dengan membangkitkan sebersit niat baik, dia memikul tanggung jawab atas Tzu Chi. Dia sering membawa buku penggalang dana untuk menggalang dana bagi Tzu Chi dan menyetorkannya ke Hualien. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Dia terus melangkah maju tanpa berhenti. Meski kini dia sudah berusia lanjut, tetapi saya berharap dia bisa terus berkontribusi.  

Saya sering berbagi dengan setiap orang bahwa karena sudah berusia lanjut, kita mudah terserang penyakit. Saat menderita penyakit, kita harus berkonsultasi dengan dokter dan meminta pengobatan. Akan tetapi, yang terpenting adalah kita harus menjaga kesehatan sendiri. Janganlah berpikir karena sudah berusia lanjut, maka harus berhenti memanfaatkan kegunaan tubuh kita. Semakin jarang digunakan, tubuh kita akan semakin cepat "berkarat". Kini kita semua sudah berusia lanjut. Saya juga demikian. Bukan berarti hanya kalian yang semakin tua, sedangkan saya terus muda. Saya juga sama seperti kalian. Kita sama-sama menua seiring waktu berjalan. Meski demikian, kita tetap harus memanfaatkan tubuh kita sebaik mungkin agar tubuh kita bisa tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Jadi, saya berharap kalian semua bisa menjaga kesehatan dengan baik. Relawan Yu adalah teladan bagi kita semua. Sejak bergabung dengan Tzu Chi, dia terus mempertahankan tekad luhurnya tanpa pernah terputus. Jadi, dia adalah teladan bagi kita semua. Apakah kalian mengerti? (Mengerti) 

“Saya sangat berterima kasih padamu dan istrimu. Terima kasih banyak,” ucap Master Cheng Yen.

Meski Relawan Huang Sheng-bi sudah meninggal dunia, tetapi semangatnya masih bersama kita. Dia telah menginspirasi istrinya dan anaknya untuk menjadi relawan Tzu Chi. Inilah pewarisan ajaran yang baik. Saya menyadari keberadaan Relawan Huang saat upacara peletakan batu pertama RS Tzu Chi Hualien. Itulah pertama kalinya saya menyadari keberadaannya. Hingga hari ini, bayangan tentang dirinya masih sangat jelas di dalam ingatan saya. Pada saat upacara peletakan batu pertama RS Tzu Chi, dia tinggal di sana selama berhari-hari. Dia membawa kamera untuk memotret keseluruhan upacara tersebut. Dalam hati saya berpikir anak muda ini sangat cekatan. Saat itu dia masih muda.  

Sejak muda, dia sudah begitu tekun dan bersemangat. Meski usianya tidak panjang, tetapi dia telah menciptakan makna kehidupan yang sangat luas dan dalam. Kehidupannya tidak sia-sia. Dia telah mewariskan akar kebajikannya kepada keluarganya. Kita harus mendoakannya. Masing-masing dari kalian harus melakukan pekerjaan dua orang. Ini sudah pernah saya katakan kepada kalian. Kalian sungguh telah melakukannya. Bahkan kini anak Relawan Huang juga sudah bergabung dengan Tzu Chi.

Di dalam kehidupan ini, kita harus memahami hukum sebab akibat. Saat berceramah, saya sering mengulas tentang ini. Segala perbuatan kita pada kehidupan lampau akan berbuah pada kehidupan ini. Pada saat menuai buah karma, kita juga menciptakan benih karma baru. Saat menuai buah karma, kita juga menanam benih karma. Di manakah seharusnya kita menanam benih itu? Sebagai petani, bagaimana cara kita menggarap ladang berkah kita? Benih karma yang kita tanam pada kehidupan ini akan berbuah pada kehidupan mendatang. Karena itu, kini kita harus menerima semua buah karma kita dengan ikhlas karena itu semua adalah hasil perbuatan kita di kehidupan lampau. Kini, sebelum menebarkan benih, kita harus memilih lahan dengan baik. Janganlah salah memilih lahan karena buah yang baik atau buruk, semuanya bergantung pada lahan yang kita pilih. Jika memilih lahan yang subur, maka benih yang kita tanam kelak akan berbuah baik.

Saya berharap kalian bisa memahami apa yang saya katakan. Sebagai Bodhisatwa dunia, kita semua hendaknya menggarap setiap ladang berkah dengan baik agar setiap butir benih bisa tumbuh menjadi tak terhingga. Inilah tekad yang harus kita pertahankan. Dalam kehidupan di dunia ini, kita harus menginspirasi semua orang untuk memahami Jalan Agung. Ini tidak bisa dilakukan seorang sendiri. Kita semua harus saling mendukung. Inilah yang disebut manusia. Huruf “manusia” dalam bahasa Mandarin terdiri atas dua garis yang saling menopang. Dengan saling menopang, barulah manusia memiliki kekuatan. Kita harus saling mendukung untuk mengembangkan berkah dan kebijaksanaan.

Mendengar pasangan suami istri yang melatih diri bersama-sama, saya merasa sangat gembira. Keluarga seperti ini pasti sangat bahagia. Hari ini kita telah mendengar kesan dari banyak orang. Kesan-kesan yang kita dengar ini dapat kita jadikan pelajaran. Setelah mendengarnya, jika kita merasa itu bermanfaat, maka itulah teladan bagi kita. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -