Suara Kasih : Memurnikan Hati dan Pikiran

 

Judul Asli:

     

Memurnikan Hati dan Pikiran

 

Bertekad untuk mempraktikkan Empat Sifat Luhur
Menolong semua makhluk dengan penuh welas asih dan kebijaksanaan
Geladi bersih dipimpin oleh para biksu dan biksuni
Memperingati Hari Waisak, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi sedunia sekaligus

Sungguh, apabila semua orang di dunia ini dapat menyelaraskan hatinya dengan penuh ketulusan, maka saya yakin  empat unsur alam akan berjalan selaras. Untuk itu, setiap orang harus dapat menjaga pikiran dengan baik dan bertekad untuk selalu melenyapkan pandangan atau pikiran yang salah.

Pikiran orang awam terperangkap oleh pandangan yang salah dan sulit bagi mereka untuk melenyapkan kebiasaan buruknya. Kini, kita harus mengubah pandangan mereka yang salah agar kebiasaan buruk mereka dapat dilenyapkan selamanya. Dengan susah payah kita berhasil mengubah pandangan yang salah. Jika kemudian kita tak tahan terhadap godaan dan terpengaruh lagi, maka hal ini sangat disayangkan.

Kita sungguh harus mengubah pola pikir yang salah dan bertekad untuk giat melatih Empat Sifat Luhur. Untuk mengubah pikiran dan pandangan salah, kita harus berperilaku baik dan berjalan di jalan yang benar. Dengan begitu, kita tak akan tersesat. Jika kita hanya berniat tetapi tak melakukannya, maka ketika pikiran buruk timbul, kita akan berjalan menyimpang. Selain itu, kita juga harus  melenyapkan iri hati dan belajar dari orang lain.

Untuk menjadi seorang Bodhisatwa, kita harus berhati lapang dan berpikiran murni. Jika kita kikir  dan tak bersedia bersumbangsih bagi orang lain, kita tak dapat menjadi seorang Bodhisatwa. Seorang Bodhisatwa harus memiliki hati yang lapang. Untuk itu, kita harus melenyapkan ego. Kita harus mencurahkan cinta kasih kepada semua orang di dunia. Hati Bodhisatwa adalah hati yang seluas jagat raya.

 

Janganlah ketika melihat orang berhasil, kita merasa iri kepadanya. Kita seharusnya belajar dari mereka. Mereka adalah orang yang giat dan berbakat. Apa sebenarnya kunci keberhasilan mereka? Inilah yang harus kita pelajari dari mereka, belajar dari orang lain yang lebih baik dari kita. Dengan cara ini, kita dapat menanam benih baik. Terlebih lagi, hidup manusia sungguh tak kekal. Apa yang patut kita perhitungkan? Mengapa kita tak segera menjalin jodoh yang baik? Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan untuk menciptakan berkah. Karena kehidupan manusia tak kekal, kita harus giat melatih diri setiap saat. Kita sungguh harus giat dan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Kita juga harus bertekad untuk mempraktikkan 37 Jalan Mencapai Pencerahan yang merupakan fondasi bagi praktisi Buddhis.

 

Untuk menjadi seorang Buddha, kita wajib mempraktikkan 37 Jalan Menuju Pencerahan. Jika kita berhasil mempraktikkannya, maka hati kita tak akan dapat terpengaruh oleh dunia luar. Inilah cara kita memurnikan hati dan mengubah pola pikir. Dengan begitu, pikiran kita tak akan menyimpang dan pandangan kita tak akan salah sehingga kita pun berjalan di jalan yang benar.

Kita juga harus bertekad untuk melatih welas asih dan bodhicitta. Inilah hal terpenting bagi praktisi Buddhis. Kita harus menolong semua makhluk dengan penuh welas asih dan kebijaksanaan. Sungguh banyak penderitaan di dunia ini. Ada yang menderita secara batin, ada pula yang menderita karena bencana atau hidup dalam kondisi serba terbatas. Penderitaan manusia sungguh banyak. Karena itu, kita harus bertekad untuk mengembangkan welas asih dan bodhicitta agar dapat menolong semua makhluk yang menderita.

Tekad ini harus terus ada dalam hati setiap hari sehingga kita tidak berjalan menyimpang dan menerima konsekuensi yang buruk. Belakangan ini, setiap hari kita mempraktikkan pertobatan, memurnikan hati, dan melenyapkan kebiasaan buruk. Melatih diri sesungguhnya adalah melenyapkan kebiasaan buruk. Setiap orang memiliki hati yang baik, hanya saja kebiasaan mereka kurang terpuji. Kita harus giat berusaha melenyapkan kebiasaan buruk dan kekotoran batin kita.

Saya berkata tentang hal ini setiap hari. Namun, adakah orang  yang melakukannya setiap hari? Dharma bagaikan aliran jernih yang terus mengalir tanpa henti. Adakah orang yang memanfaatkan air Dharma ini untuk memurnikan hati dari noda batin? Saya berharap semua orang  dapat memanfaatkan setiap waktu dengan baik karena hidup ini tidaklah kekal.

 

Kita sungguh harus memanfaatkan setiap detik dengan baik dan bertekad untuk menyelami Dharma. Dharma senantiasa ada dalam kehidupan kita, hanya saja kita memanfaatkannya atau tidak. Dengan mempraktikkan sila, samadhi, dan kebijaksanaan, barulah kita dapat mengubah pikiran dan pandangan yang salah. Setelah kekotoran batin lenyap, kita dapat memahami segala kebenaran di dunia. Setelah kegelapan batin lenyap, cermin batin kita akan menjadi sangat bersih sehingga semua benda dapat dipantulkan dengan jelas.

Dengan pikiran dan pandangan yang benar, kita dapat memiliki hati yang jernih. Setelah mempraktikkan  sila, samadhi, dan kebijaksanaan, hati kita akan menjadi murni dan kita akan dapat berjalan di Jalan Bodhisatwa dengan mantap. Lihatlah para Bodhisatwa kita yang berdedikasi tinggi. Bulan Mei adalah bulan yang penting  bagi semua insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi di seluruh dunia mengadakan geladi bersih untuk perayaan Waisak. Saya sungguh berterima kasih kepada para biksu dan biksuni yang selama beberapa tahun ini memimpin perayaan Waisak. Ini adalah jalinan jodoh yang luar biasa.

Saya sungguh berterima kasih karena mereka memimpin upacara dengan khidmat dan menginspirasi semua orang di dunia. Pada tanggal 8 Mei, di Griya Jing Si, pagi-pagi sekali kita memperingati Hari Waisak, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi sedunia yang disusul oleh insan Tzu Chi seluruh dunia. Saya sangat berterima kasih kepada kalian. Upacara pertama diadakan di Hualien atas kerja sama semua staf dari 4 misi Tzu Chi. Sesungguhnya, geladi bersih juga merupakan sebuah pelatihan diri karena semua orang harus menjalankannya dengan giat.

Saya sungguh bersyukur akan hal ini. Pada saat ini setiap tahunnya, para anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi bekerja keras menjalankan geladi bersih demi menampilkan kerapian dan keindahan. Inilah cermin dari ketulusan hati. Saya sungguh berterima kasih untuk ini. Pada tanggal 8 Mei insan Tzu Chi seluruh dunia akan menampilkan keindahan Buddhis. Demi diri sendiri dan semua makhluk di dunia, mereka memercikkan air Dharma agar semua makhluk terberkahi.

 

 
 
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -