Suara Kasih: Menaati Prinsip Kebenaran
Judul Asli:
Berbakti dan Menaati Prinsip Kebenaran Memperlakukan para lansia dengan kasih sayang dan rasa hormat | |||
“Kami mewakili pendiri Tzu Chi, yakni Master Cheng Yen, dan semua insan Tzu Chi di seluruh dunia datang ke Marcovia. Saya merasa sangat senang. Saya memiliki makanan untuk beberapa hari ke depan. Makanan ini setidaknya bisa kami konsumsi selama 1 bulan karena jumlah anggota keluarga kami sedikit, hanya 2 orang dewasa dan 3 anak kecil. Pascabencana Badai Mitch, saya juga ikut menyalurkan bantuan di Honduras. Saya ingat saat itu, hampir semua relawan yang menyalurkan bantuan adalah relawan dari Amerika Serikat. Namun kali ini relawan dari AS yang datang hanya 5 orang. Ini merupakan sumbangsih relawan di komunitas yang diharapkan oleh Master,” ucap relawan. Tiga belas tahun lalu, insan Tzu Chi pertama kali menginjakkan kaki di Amerika Tengah dan menabur benih cinta kasih di sana. Saya sangat bersyukur karena kini benih tersebut telah mulai tumbuh. Kini di beberapa negara telah terdapat sekelompok relawan lokal. Contohnya, Relawan Chang dari Honduras. Saya mendengar bahwa ia telah bekerja keras lebih dari 10 hari ini untuk mengorganisir pembagian bantuan di sana. Ia juga menemani insan Tzu Chi AS untuk menyurvei lokasi dan membeli bantuan materi bagi sekitar 2.000 keluarga di sana. Ia harus memahami kondisi setiap keluarga dan mencatat keperluan mereka serta berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk meminjam lahan yang luas guna mendistribusikan barang bantuan. Jadi, bisa dibayangkan berapa jauh ia harus berjalan. Kabarnya, Relawan Chang menderita infeksi pada jari kaki. Selama beberapa hari ini, karena harus memindahkan barang berat, pinggangnya terkilir dan infeksi pada jari kakinya semakin memburuk hingga kuku jari kakinya menghitam. Meski demikian, ia tetap menahan rasa sakit demi bersumbangsih bagi korban bencana yang hidup serba minim. Ia bertekad untuk menolong mereka. | |||
| |||
Tuhan pasti akan membalas semua kebaikan yang telah kalian lakukan,” tutur nenek. “Kita semua adalah satu keluarga. Saat saya membopongnya, ia bercerita pada saya bahwa ia memiliki keluhan di punggungnya. Kata-kata yang ia lontarkan sangat dalam menyentuh hati saya. Setelah saya membantunya, ia terus mengucapkan terima kasih dan berdoa untuk semua orang,” ucap relawan yang membantu nenek. Hatinya sangat lembut sama seperti ayahnya. Dedikasi mereka sungguh menghangatkan hati. Relawan Chang sangat berhasil mendidik anaknya. Di Honduras, kebanyakan para lansia tidak diperlakukan dengan hormat. Karena itu, Relawan Chang pun berkata orang tua harus menjadi teladan dalam hal berbakti. Jadi, pendidikan moral dan etika ini harus diajarkan sejak kecil. Relawan Chang sungguh telah mencapainya. Begitu juga dengan anaknya. Keluarga Tuan Chang sangat mendedikasikan diri. Terutama anaknya yang dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk bergabung menjadi relawan. Jadi, kita dapat melihat di Honduras, benih yang ditabur telah tumbuh dan mengakar di sana. Semoga benih itu dapat tersebar dan mengakar dengan kuat sehingga bisa berkembang menjadi hutan Bodhi yang lebat dan subur. Inilah doa kita bagi mereka. Saya juga sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi Amerika Serikat yang telah bekerja keras beberapa hari ini. Semoga negara-negara di Amerika Tengah lebih damai dan sentosa. Semoga iklim bisa berjalan selaras sehingga kehidupan mereka dapat segera stabil.Inilah doa tulus yang harus kita panjatkan bersama-sama bagi mereka. | |||
| |||
Kini, ia mengajar Kata Perenungan Jing Si untuk membangkitkan cinta kasih para siswa. Jadi, semangat cinta kasih ini terus diwariskan. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran; Mazhab Tzu Chi adalah jalan Bodhisatwa dunia. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang menapaki jalan ini dengan mantap. Setiap tempat yang didatangi pasti terdapat jejak cinta kasih. Semua orang memiliki hakikat ke-Buddhaan. Asalkan kita mau membangkitkannya, tempat yang kita lalui akan penuh dengan berkah. Di mana pun kita menjejakkan kaki, kita akan selalu menaburkan benih cinta kasih dan benih ini akan mengakar di sana. Saat sebab dan kondisi matang, benih tersebut akan tumbuh menjadi hutan Bodhi. Saya sangat berterima kasih kepada semua insan Tzu Chi di seluruh dunia yang senantiasa mengemban misi Tzu Chi. Beberapa hari ini, banyak relawan dari berbagai negara berkumpul di Taipei untuk mengikuti pelantikan. Dalam upacara pelantikan yang khidmat ini, semua Bodhisatwa dunia berkumpul. Saya berterima kasih atas bimbingan dan dukungan para relawan senior. Semoga semua insan Tzu Chi yang mengikuti pelatihan ini lebih bersungguh dan giat untuk mewariskan ajaran Jing Si dan dapat membina diri dengan mempraktikkan ajaran Buddha agar keindahan dalam sebuah tim bisa terpancar. Tak peduli berasal dari negara mana, kita semua adalah bagian dari Tzu Chi. Inilah ajaran dan teladan yang harus diterapkan dalam keluarga besar Tzu Chi. Ke mana pun kita pergi, orang-orang akan tahu bahwa kita adalah praktisi Buddhis. Untuk menyelamatkan dunia, terlebih dahulu kita harus menjernihkan batin manusia dengan Dharma. Jadi, apa pun yang kita lakukan, kita harus menampilkan ketertiban dan kekompakan dalam sebuah barisan. Saya berharap semua Bodhisatwa dari luar negeri bisa memanfaatkan waktu dan lebih bersungguh dalam mempraktikkan Dharma. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.
|