Suara Kasih: Menghibur Luka Batin dan Menanamkan Nilai-Nilai yang Benar

 

 

Judul Asli:

Menghibur Luka Batin dan Menanamkan Nilai-Nilai yang Benar

Penerbangan Malaysia Airlines MH370 dinyatakan berakhir di Samudra Hindia bagian selatan
Mendampingi anggota keluarga penumpang dan menghibur batin mereka yang terluka
Pemanasan global berdampak pada perubahan iklim
Menanamkan nilai-nilai yang benar agar dapat menciptakan berkah di dunia

“Ini adalah daerah terpencil, jauh dari tempat pendaratan mana pun. Karena itu, dengan kesedihan dan penyesalan mendalam, saya harus mengumumkan bahwa menurut data terbaru, penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia bagian selatan,” ucap Najib Razak, Perdana Menteri Malaysia

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menggelar acara jumpa pers untuk mengumumkan hasil analisis terbaru tentang pesawat Malaysia Airlines yang sudah menghilang 2 minggu lebih. Selama masa itu, lebih dari 20 negara mengerahkan segenap tenaga untuk mencari keberadaan pesawat itu. Hingga akhirnya, mereka menemukan sebuah objek di Samudra Hindia bagian selatan, sebelah barat Perth, Australia. Dalam kondisi seperti itu, baik anggota keluarga penumpang yang berada di Malaysia maupun di Beijing, semuanya sangat histeris. Mulanya, mereka masih menaruh sedikit harapan. Kini, setelah mengetahui posisi terakhir pesawat itu adalah di sebelah barat Perth, Australia. Beberapa anggota keluarga penumpang bersikeras untuk berangkat ke Australia. Karena itu, saya berharap insan Tzu Chi di Australia dapat mendampingi mereka. Tentu saja, yang paling utama adalah insan Tzu Chi di Malaysia masih harus terus memberikan dukungan. Selama beberapa hari ini, insan Tzu Chi di Beijing juga terus mendampingi anggota keluarga penumpang. Kini, mereka juga bersedia mendampingi anggota keluarga penumpang untuk berangkat ke Australia. Sungguh, kita sangat bisa memahami perasaan anggota keluarga penumpang saat ini. Mereka pasti merasakan kesedihan mendalam.

Kehidupan ini tidaklah kekal, tetapi kita dapat melihat kehangatan dan cinta kasih di dunia. Dengan kehangatan dan cinta kasih, semoga kita dapat menenangkan dan menghibur anggota keluarga penumpang. Dalam kehidupan ini, apa lagi yang harus diperhitungkan? Yang paling penting adalah setiap orang dapat hidup dalam kondisi aman dan sehat, keluarga bisa hidup harmonis, dan masyarakat bisa hidup damai.

Setiap hari, waktu terus berjalan tanpa henti. Seiring berlalunya setiap hari, kondisi tubuh kita juga perlahan-lahan mengalami perubahan menuju penuaan. Saya berharap setiap orang dapat melewati setiap hari dengan aman, selamat, dan damai. Karena itu, kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan memiliki cinta kasih di dalam hati agar kita senantiasa memiliki kekayaan batin. Inilah kehidupan yang sesungguhnya. Dengan memiliki Dharma di dalam hati, antarsesama manusia dapat hidup rukun dan merasakan kedamaian bagai di tengah angin musim semi. Alangkah baiknya jika bisa seperti itu. Namun, kita bisa melihat dampak dari pemanasan global. Ia bukan hanya berdampak pada iklim, tetapi juga memengaruhi perekonomian, persediaan pangan, lingkungan hidup manusia, pikiran manusia, dll. Menurut laporan statisik, kerugian akibat bencana banjir di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 miliar dolar AS tahun ini. Ini adalah kerugian akibat bencana alam.

Di masa kini, demi meningkatkan perekonomian, manusia terus melakukan eksploitasi sehingga merusak alam. Tidak hanya sumber daya alam semakin menipis, tetapi udara juga menjadi tercemar. Demi kemajuan ekonomi, manusia menghalalkan segala cara meski harus merusak alam. Ketika bumi terluka parah, ia akan berbalik “menyerang” manusia. Akibat penceraman udara, kondisi iklim pun menjadi tak menentu. Karena itulah, kita mengalami kerugian perekonomian yang sangat parah. Bisa melewati setiap hari dengan aman dan tenteram, kita harus senantiasa bersyukur.

Setiap orang harus tahu berpuas diri. Janganlah kita bersikap konsumtif dan boros. Jika tidak, maka kita akan menanggung sendiri konsekuensinya. Kita sungguh harus tahu berpuas diri. Jika setiap orang di Taiwan dapat menunaikan kewajiban masing-masing, maka kehidupan kita akan sangat aman dan tenteram. Namun, sering kali, manusia tidak bisa mengendalikan pikiran sendiri. Kita hendaknya mengasihi dan menyayangi masyarakat ini. Selain menghargai kualitas hidup dan lingkungan hidup yang kita miliki, kita juga harus lebih berusaha keras untuk mempertahankan martabat Taiwan. Kita bisa melihat saat insan Tzu Chi Taiwan menyalurkan bantuan ke negara lain, banyak orang selalu memuji Taiwan. Itu karena warga Taiwan sangat baik hati dan penuh dengan cinta kasih. Banyak orang di negara lain memiliki kesan yang sangat baik terhadap Taiwan. Karena itu, setiap orang dari kita hendaknya mempertahankan citra seperti ini.

Selain menjaga citra, kita juga harus bekerja sama untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak di Taiwan. Waktu bagi anak-anak untuk mengenyam pendidikan sangat terbatas. Saat menuntut ilmu di perguruan tinggi, sebagian besar mahasiswa hanya mendapatkan pendidikan selama 4 tahun. Bagi mahasiswa kedokteran, mereka mendapatkan pendidikan selama 7 tahun. Selama beberapa tahun itu, mereka harus mempelajari banyak ilmu. Untuk mempelajari begitu banyak ilmu, mereka harus memanfaatkan setiap waktu. Waktu terus berlalu tanpa henti. Setiap detik berlalu dengan cepat. Jika tidak belajar baik-baik, maka sulit bagi mereka untuk mempelajarinya kembali. Terlebih lagi, untuk membina kepribadian yang baik, kita harus memberikan lingkungan dan pendidikan yang baik bagi mereka. Metode pendidikan yang baik mengajarkan tentang tata krama, sikap sopan santun terhadap orang lain, menghormati orang tua, dan memegang teguh moralitas. Inilah keindahan dari pendidikan. Dimulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, hingga jenjang perguruan tinggi, kita harus terus menanamkan nilai-nilai ini di dalam diri anak-anak. Jadi, kita harus membuat anak-anak menerima pendidikan dengan hati yang damai. Inilah berkah bagi dunia. (Diterjemahkan Oleh: DAAI TV)

 
 
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -