Suara Kasih: Menghimpun Kebajikan

Judul Asli:

 

Menghimpun Kebajikan demi Warga yang Menderita

 
Pertikaian terjadi akibat ketamakan dan kemelekatan Warga harus hidup terpisah dengan keluarganya akibat perang Menyalurkan bantuan kepada warga yang hidup dalam penderitaanPulau kecil yang penuh dengan permata

Kerusuhan di Suriah telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Selama lebih dari waktu 3 bulan ini, penderitaan warga setempat sungguh tak terkira. Mereka melewati satu hari bagai satu tahun. Tak hanya itu, mereka bahkan melewati setiap detik dengan penuh kesulitan. Karena pasukan keamanan Suriah membubarkan massa dengan kekerasan, banyak warga mulai mengungsi.

Aparat militer menggunakan kekerasan dan mengejar demonstran dengan tank. Kerusuhan yang terjadi selama lebih dari 3 bulan ini telah menelan sekitar seribu korban. Saya sungguh tidak sampai hati melihatnya. Sesungguhnya, tanggal 20 Juni adalah Hari Pengungsi Sedunia. Awalnya, banyak warga Afrika yang hidup dalam penderitaan, kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal, dan dikucilkan sehingga mereka harus mengungsi. Jadi, Hari Pengungsi Sedunia bermula dari Hari Pengungsi Afrika. Karena dunia ini penuh dengan perang dan pertikaian, maka banyak orang yang mengungsi. Karena itu, PBB menetapkan tanggal 20 Juni sebagai Hari Pengungsi Sedunia.

Sesungguhnya, tanggal 20 Juni juga merupakan hari bersejarah Tzu Chi. Pada tanggal 20 Juni 1997, tim bantuan Tzu Chi dari Taiwan berangkat ke Azerbaijan untuk menyalurkan bantuan karena pada saat itu di Azerbaijan juga terjadi perang. Berperang dengan siapa? Dengan Armenia. Armenia dan Azerbaijan adalah negara tetangga. Namun, karena menganut keyakinan yang berbeda, mereka terus bertikai hingga akhirnya timbul rasa dendam. Sesungguhnya, agama mengajarkan tentang tujuan hidup manusia dan pendidikan kehidupan. Semua agama mengajarkan tentang cinta kasih. Semangat ini pada awalnya sangat sederhana, namun di kemudian hari para pengikut mulai membuatnya menjadi rumit. Ini semua adalah produk pikiran manusia.

 

 

Banyak orang melekat pada pandangannya sendiri. Kemelekatan ini berasal dari kegelapan batin. Dengan adanya kegelapan batin ini, mereka bertikai atas nama agama. Namun sesungguhnya, agama yang murni adalah cinta kasih universal, kemurahan hati, atau cinta kasih tanpa pamrih. Semuanya mengajarkan cinta kasih. Namun, karena kegelapan batin, timbullah kemelekatan, ditambah lagi dengan ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan, manusia mulai berselisih dan berperang dengan mengatasnamakan agama.

 

Sesungguhnya, agama tak mengajarkan peperangan. Peperangan sebenarnya berawal dari kegelapan batin manusia. Kita harus tahu bahwa setiap agama patut dihormati. Selama setiap orang meyakini agama sesuai dengan sumbernya yang murni dan indah, maka akan tercipta kedamaian antarmanusia.

Pertikaian jangka panjang antara Azerbaijan dan Armenia memicu terjadinya perang besar sehingga mengakibatkan banyak warga harus mengungsi. Mereka hidup penuh penderitaan, serba minim, ketakutan, dan bahaya. Hidup seperti ini sungguh sulit dilalui. Mengapa kita pergi ke tempat sejauh itu untuk menyalurkan bantuan? Untuk tiba di Azerbaijan, kita harus transit pesawat beberapa kali dan menempuh perjalanan darat selama lebih dari 30 jam. Kita harus berangkat ke Inggris dahulu untuk menunggu pesawat transit. Sungguh tidak leluasa.

Pada tahun 1996, ada seorang dokter bernama Stanley Chang di Rumah Sakit Tzu Chi di Hualien. Saat bersekolah di Inggris, ia tahu tentang situasi dan penderitaan warga Azerbaijan. Jadi, ia pun mengirim informasi ke Taiwan. Setelah pulang ke Taiwan, dr. Chang kembali mengungkit kondisi setempat dan meminta insan Tzu Chi di Inggris untuk berkunjung ke Azerbaijan. Insan Tzu Chi di Inggris melaporkan bahwa warga setempat hidup dalam penderitaan terlebih lagi kelaparan. Karena itu, kita pun memutuskan untuk membantu warga Azerbaijan. Namun, Azerbaijan terlalu jauh dari Taiwan, kita pun meminta bantuan kepada insan Tzu Chi di Inggris untuk bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan setempat. Kita menandatangani sebuah kontrak untuk menyalurkan bantuan dari bulan November 1996 hingga bulan Oktober 1999. Setelah itu, kita segera menyiapkan barang bantuan dan pakaian layak pakai dari Taiwan.

Pada tanggal 20 Juni 1997, tim bantuan Tzu Chi dari Taiwan berangkat untuk menyalurkan bantuan. Mereka berangkat ke Inggris untuk bergabung dengan insan Tzu Chi setempat. Saat itu, Ci Hua dan suaminya, Peter Lai adalah pengurus Kantor Cabang Tzu Chi di Inggris. Jadi, Relawan Lai dan Relawan Huang dari Inggris juga berkumpul bersama untuk berangkat ke Azerbaijan. Saat tiba di sana, mereka tak bisa berbicara dengan bahasa lokal dan harus berkomunikasi dengan gerakan tangan.

Akhirnya, ada penerjemah setempat yang bersedia membantu karena telah tersentuh oleh ketulusan, rasa hormat, dan cinta kasih insan Tzu Chi. Warga setempat juga turut berdana dan bergabung dengan Tzu Chi. Sayangnya, Azerbaijan terlalu jauh dari Taiwan dan insan Tzu Chi di Inggris terlalu sedikit sehingga benih Tzu Chi tidak bertunas di sana. Tetapi, bantuan Tzu Chi di Azerbaijan berlangsung selama 3 tahun. Selama 3 tahun ini, selain menyediakan makanan bergizi, kita juga memberikan bantuan dana pendidikan dan peralatan medis bagi rumah sakit setempat. Inilah yang kita lakukan selama 3 tahun. Terima kasih, Taiwan.

Untuk menyalurkan bantuan internasional sungguhlah sulit. Taiwan sungguh memiliki berkah karena terdapat banyak warga setempat yang baik hati dan penuh cinta kasih serta senantiasa menyalurkan bantuan bagi orang di seluruh dunia. Karena itu, kita harus senantiasa bersyukur karena terdapat banyak orang yang penuh cinta kasih. Meski Taiwan sangat kecil, tetapi penuh dengan berkah, yakni hati yang baik dan cinta kasih.

Setiap hari adalah hari bersejarah. Kita harus mengembangkan welas asih di tengah penderitaan dan mencurahkan cinta kasih yang penuh kehangatan. Untuk itu, saya sungguh berterima kasih kepada kalian semua. Hal ini sungguh menghangatkan hati. Diterjemahkan oleh Lena.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -