Suara Kasih: Menjadi Mitra dan Pembimbing
Judul Asli:
Bersyukur saat dapat hidup aman berkat karma baik bersama | |||
Bodhisatwa sekalian, hari ini saya ingin menyampaikan kepada kalian semua bahwa kita harus memiliki hati yang penuh syukur. Di dunia ini, baik kondisi iklim maupun kekuatan alam, semuanya sangat dahsyat. Bisa menjalani hidup dengan aman dan tenteram, kita harus senantiasa bersyukur. Terlebih lagi saat angin kencang dan hujan lebat. Kali ini, ada tiga faktor alam yang memengaruhi Taiwan. Yang pertama adalah curah hujan yang tinggi. Yang kedua adalah Topan Guchol, lalu diikuti Topan Talim. Saya sungguh khawatir. Pantas saja Badan Meteorologi segera mengeluarkan peringatan darurat. Kita harus berterima kasih kepada Badan Meteorologi karena setiap kali akan terjadi angin topan, mereka segera mengeluarkan peringatan. Mereka selalu memantau arah pergerakan angin dan terus melaporkan perubahannya. Kita harus berterima kasih kepada Badan Meteorologi. Bukan karena perkiraan mereka keliru atau tidak jelas. Sesungguhnya, setiap orang yang bersikap mawas diri dan berhati tulus telah menjadikan angin topan yang semakin dekat dengan Taiwan berubah pada struktur pusatnya sehingga kekuatannya melemah. Bisa demikian, kita harus memiliki hati yang penuh syukur serta berterima kasih kepada langit dan bumi. Yang paling saya syukuri adalah setiap orang dapat mawas diri dan berhati tulus. Dengan memiliki hati yang penuh syukur, barulah kita bisa mengungkapkan ketulusan kita. Terlebih lagi, kekuatan langit dan bumi sangatlah dahsyat. Jadi, jika kekuatan angin topan bisa berubah menjadi lemah, kita harus lebih bersyukur. Kita harus membuat alam tahu bahwa kita sangat menghormatinya. Setelah tahu kita takut padanya, alam mungkin akan melepaskan kita dan membuat kita tenang sedikit. Jadi, inilah yang disebut bertobat. Dengan bertobat, kekuatan karma buruk kita akan berkurang. | |||
| |||
Saya sering berkata bahwa saat ini empat unsur alam tengah tidak selaras. Akibat kondisi iklim yang tidak selaras, bumi terus terluka. Kita semua hidup di kolong langit dan di atas bumi yang sama. Jika bumi ini penuh dengan bencana, apakah kita bisa hidup aman dan tenteram? Sungguh sulit. Karena itu, kita harus melindungi bumi dengan sebaik mungkin. Kita harus banyak mensosialisasikan kepada semua orang bahwa setiap orang hendaknya membeli apa yang benar-benar diperlukan saja. Kita hendaknya membeli yang diperlukan saja. Sesungguhnya, sumber daya alam di bumi bisa diperpanjang usianya agar dapat terus menopang kehidupan manusia dalam waktu yang lama. Kita harus menghemat listrik dan air serta menjalani pola hidup yang sederhana. Kita harus menjalani kehidupan berlandaskan pada “kebutuhan”, bukan pada “keinginan”. Jika setiap orang bisa hidup rajin dan hemat, kita akan bisa meminimalisasi pemborosan sumber daya alam. Menghemat energi bisa mengurangi emisi karbon. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat sumber daya alam asalkan kita bisa mengubah kepandaian menjadi kebijaksanaan. Saya berharap kalian bisa mengubah kepandaian kalian menjadi kebijaksanaan. Belakangan ini, saya sering berkata bahwa tidak sempat lagi. Sungguh tidak sempat lagi. Kita melihat unsur alam begitu tak selaras, begitu pula dengan pikiran manusia. Kita dapat melihat manusia saat ini tidak bisa membedakan yang benar dan salah. Selain itu, di masyarakat yang diliputi kegelapan batin, manusia tidak bisa membangkitkan kebijaksanaannya. | |||
| |||
Kita harus menjadi mitra yang baik yang mendampingi, membimbing, dan menolong semua makhluk yang hidup dalam ketersesatan. Inilah mitra yang baik bagi semua makhluk. Dalam era sekarang ini, kita harus membimbing semua makhluk untuk membedakan yang benar dan salah. Saat semua makhluk menderita, kita harus menjadi guru pembimbing bagi mereka. Kita harus menjadi guru pembimbing bagi semua makhluk. Berhubung hidup dalam ketersesatan, mereka tidak tahu jalan mana yang harus ditempuh. Kita harus menjadi mata bagi mereka dan membimbing mereka ke jalan yang aman. Jadi, kita harus menjadi mata bagi yang tidak melihat dan memberikan pandangan benar bagi yang berpandangan keliru. Ini karena manusia masa kini penuh dengan kotoran batin dan kerisauan. Kondisi manusia saat ini semakin tak terkendali dan penuh dengan ketakutan. Saat ini, banyak orang hidup dalam ketakutan dan tidak tahu apa tujuan hidup mereka. Mereka tidak mengetahuinya. Karena itu, sebagai Bodhisatwa dunia, kita harus membimbing setiap orang agar bisa menyadari berkah, menghargai berkah, dan menanam berkah. Inilah yang disebut ladang berkah yang agung bagi semua makhluk. Kita harus menjadi guru yang tidak diundang. Akan tetapi, kita harus memiliki cara yang benar dan tepat. Jika cara kita tepat, maka secara alami kita akan bisa menjadi tempat berteduh yang aman dan penuh kehangatan bagi semua makhluk. Setiap orang dapat mengandalkan kita. Mereka dapat mengandalkan perkataan kita. Jika tahu yang kita katakan adalah benar, mereka akan bisa mengikuti langkah kita dan melakukan hal yang sama. Singkat kata, Bodhisatwa sekalian, kita harus menjadi seorang Bodhisatwa yang bisa menciptakan berkah bagi dunia. Jalan Bodhisatwa tidak sulit ditapaki. Jalan Bodhisatwa sangat mudah ditapaki. Jalan Bodhisatwa adalah suatu kebahagiaan yang diperoleh setelah bersumbangsih dan menolong orang lain. Kebahagiaan itu tidak terbeli dengan uang. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menciptakan kehidupan yang berbahagia. Diterjemahkan oleh: Laurencia Lou. |