Suara Kasih: Menjadi Teladan

Judul Asli:

 

Menjadi Teladan Lewat Tindakan Nyata

      

Melakukan kebajikan tanpa terikat oleh kondisi
Menjadi teladan lewat tindakan nyata dan bukan hanya lewat ucapan

Menjalankan mazhab Tzu Chi di tengah masyarakat
Melakukan kegiatan daur ulang dan menyebarkan ajaran benar

Lihatlah salju lebat di Eropa. Orang yang hidup di tengah kondisi tersebut sungguh menderita. Karena itu, kita harus senantiasa mawas diri, berhati tulus, serta berdoa semoga dunia bebas bencana dari tahun ke tahun. Tentu saja, ini semua membutuhkan pikiran manusia yang selaras. dibutuhkan pikiran manusia yang selaras. Bagaimanakah cara kita menyelaraskan pikiran manusia? Saya sering berkata bahwa Bodhisatwa harus mempraktikkan Catur-samgraha-vastu, yakni dana, tindakan bermanfaat, tutur kata penuh cinta kasih, dan kebersamaan. Inilah empat hal yang harus kita praktikkan. Ini semua merupakan cara yang harus digunakan oleh Bodhisatwa sekaligus cara untuk menjadi teladan bagi orang lain.

Kita harus senantiasa berbicara dengan lembut dan bertutur kata dengan baik. Jika kita berbicara dengan suara lemah lembut dan bertutur kata dengan baik, maka orang lain juga akan merespon kita dengan lemah lembut dan dengan tutur kata yang baik. Inilah keselarasan dalam nada berbicara. Kita juga harus berbuat baik dan menjadi teladan agar orang lain dapat mengikutnya. Jadi, cara untuk membimbing orang lain semuanya bergantung pada diri kita sendiri apakah sudah berbuat baik dan bertindak secara nyata. Jika kita selalu berbuat baik, maka itu akan menjadi teladan yang terbaik. Teladan yang baik ini bisa membuat orang merasa tersentuh. Setelah merasa tersentuh, mereka akan mengikuti kita melakukan hal yang sama.

Saya sering berkata bahwa barisan relawan Tzu Chi sangatlah panjang. Keindahan kelompok Tzu Chi terletak pada ketertiban setiap relawan. Harus ada banyak orang baru dapat disebut kelompok. Kelompok harus harmonis dan terbit baru dapat menciptakan keindahan. Karena itu, kita harus berbuat baik dan menjadi teladan. Dengan demikian, secara alami, orang lain akan mengikuti kita. Inilah yang disebut tak terikat oleh kondisi. Meski kedengarannya sangat dalam, namun sesungguhnya sangat sederhana. Kita harus melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak melekat ataupun minta dihargai. Kita hanya berharap dapat membimbing semua orang di dunia dengan menjadi teladan nyata.

Kita ingin membimbing semua orang agar memiliki moralitas dan bukan ingin dianggap berjasa. Inilah yang disebut tak terikat oleh kondisi. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan hal yang benar dan berjalan ke arah yang benar. Dalam melakukan segala sesuatu, kita harus menjadi teladan dan bukan hanya lewat ucapan. Janganlah kita terus mengoceh sepanjang hari. Ini berarti kita berbicara sangat banyak,tetapi tak melakukannya. Ini bukanlah teladan. Sebanyak dan sebaik apa pun kita berbicara, tanpa mempraktikkannya sendiri,kita tetap tak bisa membimbing orang lain. Karena itu, kita harus menjadi teladan lewat tindakan nyata. Kita harus melakukannya sendiri hingga orang lain merasa tersentuh.Inilah yang disebut teladan.

Lihatlah kontribusi insan Tzu Chi di seluruh dunia. Selain warga Tionghoa, ada pula orang berkulit putih. Jadi, orang yang memiliki berkah giat melakukan kebajikan dan memperoleh sukacita ketika bersumbangsih. Insan Tzu Chi di Amerika Serikat menciptakan berkah di komunitas mereka. Mereka sangat giat dan bersungguh hati dalam melakukan kebajikan. Hingga kini, mereka masih terus menggalang Bodhisatwa dunia tanpa membedakan ras dan keyakinan. Saat Tahun Baru Imlek, mereka saling mendoakan. Mereka membuka pintu kebajikan dan menjalankan mazhab Tzu Chi di tengah masyarakat. Mereka tengah mewariskan semangat Tzu Chi. Saya sungguh merasa tersentuh.

Demikian pula dengan para insan Tzu Chi di Las Vegas. Saat Tahun Baru Imlek, mereka mensosialisasikan semangat celengan bambu di tengah masyarakat. Selain itu, mereka juga mensosialisasikan kegiatan daur ulang dengan harapan setiap orang bisa menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Di antara para relawan ada seorang wanita asal Thailand yang menikah dengan pria Amerika. Suatu hari, suaminya dibunuh orang tanpa diketahui alasannya. Dalam kondisi demikian, dia meninggalkan Thailand dan menetap seorang diri di Amerika Serikat. Saat mengalami musibah seperti itu, dia merasa sangat sedih dan menderita. Akan tetapi, melihat insan Tzu Chi yang berkontribusi dengan sungguh-sungguh dan penuh sukacita untuk membawa manfaat bagi orang lain, dia merasa sangat tersentuh. Terlebih lagi, setelah melihat bencana yang melanda Jepang tahun lalu, dia pun menyadari ketidakkekalan hidup.

Dia mulai mengubah pola pikirnya dan mendedikasikan dirinya sepenuh hati untuk mengemban misi Tzu Chi. Sejak tahun lalu, insan Tzu Chi di Australia sangat aktif mengemban misi Tzu Chi di dalam komunitas, baik menyalurkan bantuan bencana, menggalang dana, dan lainnya. Tahun ini, perhimpunan pengusaha Tionghoa setempat mengadakan festival untuk menyambut Tahun Baru. Mereka menyadari bahwa setiap orang hendaknya mengasihi dan melindungi bumi ini dengan sungguh-sungguh. Karenanya, mereka pun teringat Tzu Chi dan mengundang relawan Tzu Chi untuk memberi penjelasan tentang pelestarian lingkungan.

Insan Tzu Chi menggunakan cara yang paling terampil, yakni menjadi teladan nyata dalam melakukan daur ulang. Mereka menyebarkan semangat pelestarian lingkungan lewat tindakan nyata.

Saat orang-orang melihat sekelompok orang Asia dari Taiwan begitu mengasihi bumi, mereka merasa sangat tersentuh dan bersedia untuk berpartisipasi. Seorang relawan berkata, "Saya rasa setiap orang ingin memilah dengan benar, namun ada orang yang tak tahu caranya. Jadi, ini sangat membantu mereka untuk mengetahui cara yang benar. Kegiatan daur ulang dapat menyelamatkan bumi." Benar, Asalkan kita melakukan segala sesuatu dengan penuh kesungguhan hati, maka orang lain akan bersedia menerimanya dan menganggap kegiatan kita sangat bermakna. Kita harus bertutur kata penuh cinta kasih dan melakukan tindakan bermanfaat. Kita harus bertindak secara nyata dan bersungguh hati dalam mengasihi bumi dan melindungi semua makhluk hidup.

Segala sesuatu yang kita lakukan haruslah bermanfaat bagi masyarakat. Kita harus melakukan tindakan bermanfaat di tengah masyarakat. Kita harus baik dalam tutur kata dan perilaku, barulah dapat disebut baik dalam moralitas. Kita harus bertutur kata yang baik dan berbuat kebajikan. Kita harus melatih ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan, serta mempraktikkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Dengan demikian, maka kita dapat menginspirasi orang lain. Jika setiap orang turut bersumbangsih sedikit demi sedikit, maka kita dapat mengubah dunia ini dan menyelamatkan bumi. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -