Suara Kasih : Menjalankan Tekad Guru

 

Judul Asli:

Menjalankan Tekad Guru dengan Penuh Keyakinan
 

Menjalankan tekad guru dengan penuh keyakinan
Mendonasikan lahan untuk dijadikan ladang pelatihan
Menggalang Bodhisatwa dunia dan menciptakan berkah bagi semua makhluk
Memperoleh pahala karena memberi manfaat bagi banyak orang

 

Ini adalah pertama kalinya kita menggunakan Aula Jing Si di Kaohsiung. Saya sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Tuan Duh yang telah menemukan lahan ini untuk membangun Kantor Cabang Tzu Chi di Kaohsiung. Kita pun menyetujui pilihannya ini. Lahan ini sangat luas. Saat itu, lahan ini hanya berupa  satu jalan yang sempit. Lahan ini adalah bekas pabrik kayu dan terletak di pusat Kota Kaohsiung. Jadi, sangat cocok sebagai tempat berkumpul para insan Tzu Chi. Karena itulah, kita menjatuhkan pilihan pada lahan ini meski harganya sangat mahal.

Tuan Duh berkata, “Master Cheng Yen, bila Anda merasa tempat ini sangat baik, kami akan mengatur segalanya.” Tuan Duh sungguh orang berhati baik yang senantiasa berbuat kebajikan. Asalkan saya setuju, maka ia akan mengatur segalanya. Saat itu juga ada Tuan Lin Jing-you dan Tuan Jiang Zi-chao yang mendampingi saya.

Setelah melihat lahan ini, kami pun menyetujuinya. Proyek pembangunan Aula Jing Si ini dimulai pada tahun 2002. Sebelumnya, kita mengadakan Pemberkatan Akhir Tahun di sebuah tempat sangat sederhana sekitar 7 atau 8 kali. Pada tahun 2002, proyek pembangunan pun dimulai. Seiring tahun berganti, kita telah menggalang banyak Bodhisatwa dunia. Sejak lahan ini dibeli belasan tahun yang lalu, kita telah menginspirasi banyak orang. Jadi, lahan ini sungguh ladang pelatihan bagi Bodhisatwa dunia.

Insan Tzu Chi mengadakan banyak kegiatan agar orang-orang memahami bagaimana cara menciptakan masyarakat yang harmonis dan hati semua orang tersucikan. Ini juga merupakan tempat pembabaran Dharma. Hari ini adalah pertama kalinya Aula Jing Si ini digunakan. Lihatlah gedung yang indah dan kokoh ini. Kita sungguh harus berterima kasih kepada banyak orang. Anggota komite dan Tzu Cheng telah menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka demi menyelesaikan proyek pembangunan ini. Kalian semua pasti merasakan kehangatan di tempat ini karena ini adalah “rumah batin” insan Tzu Chi.

Semua orang bekerja keras demi membangun “rumah batin” yang merupakan ladang pelatihan ini. Banyak orang menyumbangkan dana maupun tenaga demi membangun aula ini. Kini, Aula Jing Si telah selesai dibangun. Sehari sebelumnya, para relawan masih mempersiapkan segala sesuatu agar acara hari ini dapat berjalan dengan baik. Mereka mulai mengerjakan tahap penyelesaian sejak sore hari hingga pukul 4 subuh.

Kita yang pada hari ini berada di sini sungguh harus bersyukur. Banyak terima kasih yang tak dapat diungkapkan satu per satu. Jika kita tak memiliki Aula Jing Si ini, pemberkahan akhir tahun mungkin akan diadakan di 3 tempat. Untunglah, aula ini dapat menampung lebih dari 2.000 orang. Saya sangat bersyukur atas hal ini. Banyak hal yang kita nikmati sekarang ini adalah buah dari kerja keras dan kebijaksanaan banyak orang.

Lihatlah, saya berdiri di sini dengan sebuah cahaya yang menyinari saya. Ada juga latar dan pengeras suara. Meski saya berbicara dengan suara pelan, namun orang-orang yang duduk sangat jauh pun dapat mendengarnya. Pikirkanlah, bukankah kita harus berterima kasih kepada semua orang dan atas segala hal? Tak hentinya saya mengucap syukur. Waktu terus berjalan dan semakin banyak orang yang bergabung dengan Tzu Chi. Hari ini, banyak relawan yang dilantik dan menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi. Acara pelantikan hari ini membuktikan bahwa anggota keluarga Tzu Chi terus bertambah.

Ini adalah acara yang penuh sukacita. Sungguh, kita harus mengucap syukur atas setiap hari yang telah kita lewati. Dengan penuh syukur kita mengakhiri tahun ini, dan dengan penuh syukur dan hati yang tulus pula kita menyambut datangnya tahun baru. Semoga tahun depan penuh dengan kedamaian, keharmonisan, dan kebijaksanaan. Yang diharapkan oleh setiap orang adalah berkah dan kebijaksanaan. Dengan memiliki berkah dan kebijaksanaan hidup kita akan bahagia. Namun, untuk memperoleh berkah, kita harus menciptakan berkah terlebih dahulu.

Para Bodhisatwa sekalian, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Sungguh banyak bencana di dunia ini. Bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia bersumber dari hati dan pikiran manusia. Karena itulah, saya sering berkata tentang karma kolektif semua makhluk. Lebih dari 2.000 tahun yang lalu Buddha berkata bahwa era ini adalah era kemunduran Dharma. Dunia berada dalam fase kerusakan. Dharma adalah prinsip kebenaran. Era kemunduran Dharma berarti prinsip kebenaran mulai hilang. Ini dikarenakan orang-orang zaman sekarang tak memahami prinsip kebenaran. Banyak orang-orang muda zaman sekarang yang tak memiliki tata krama. Prinsip moral dan etika pun mulai memudar. Buddha berkata bahwa saat hal ini terjadi,  maka dunia tengah berada dalam fase kerusakan.

Jika prinsip kebenaran telah hilang, alam akan kehilangan keseimbangannya sehingga iklim akan menjadi ekstrem dan bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia  akan sering terjadi. Zaman ini disebut juga Zaman Lima Kekeruhan. Dalam kondisi seperti ini, untuk menyelamatkan dunia, kita harus menyelamatkan hati manusia terlebih dahulu. Untuk menyelamatkan hati manusia, kita harus menjernihkan batin mereka. Jadi, kita harus menggalang Bodhisatwa dunia. Kita bersyukur atas adanya ladang pelatihan ini. Semoga semua orang  dapat memanfaatkan tempat ini dengan baik serta selalu mengikuti pemberkahan akhir tahun yang diadakan setiap tahunnya. Saya berharap setiap hari kalian dapat memanfaatkan tempat ini untuk berkumpul bersama guna lebih memahami tentang Tzu Chi dan membina kesatuan hati. Dengan demikian, tempat ini akan penuh makna dan pahala akan terakumulasi. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -