Suara Kasih: Menjernihkan Hati Manusia
Judul Asli:
Menjernihkan Hati Manusia dan Menciptakan Berkah
Berterima kasih kepada tiga bersaudara yang memiliki hati penuh cinta kasih
Mendonasikan tempat untuk dijadikan posko daur ulang
Menjernihkan hati manusia dan menciptkan berkah
Giat melatih diri di ladang pelatihan
“Para Bodhisatwa sekalian, apa kabar?” sapa Master Cheng Yen.
“Baik. Apa kabar, Master?” balasnya.
“Apakah kalian tinggal di sekitar sini?” lanjut Master.
“Ya.”
“Apakah kalian selalu datang sepagi ini?”
“Ya.”
“Terima kasih.” Kata Master.
Kali ini, dengan penuh ketulusan saya mengunjungi setiap posko daur ulang untuk mengucapkan terima kasih. Ini pertama kalinya saya mengunjungi posko daur ulang di Nangang. Suasana di sini sangat hangat dan bersahabat. Ini adalah tanah yang diwariskan kepada tiga bersaudara. Mereka sungguh memiliki kesatuan hati dan memutuskan untuk mendonasikan tanah ini untuk dijadikan posko daur ulang. Karena itu, tempat ini pun menjadi tempat yang penuh berkah.
Beberapa hari ini, saya telah mengunjungi beberapa posko daur ulang di Taipei. Ada satu posko daur ulang yang dulunya adalah tempat pemancingan udang dan ikan. “Apakah kalian tahu tempat pemancingan?” tanya Master. “Tahu.” Balas relawan. Orang melemparkan alat pancingnya dan langsung berkata, Saya dapat.
Coba bayangkan, saat orang berkata demikian, betapa menderitanya udang atau ikan terpancing itu. Mata kail ada di mulutnya dan ia terayun-ayun di udara. Apakah kalian tahu betapa menderitanya udang atau ikan pada saat itu? Namun, tempat pemancingan tersebut kini telah menjadi posko daur ulang yang telah menyelamatkan banyak kehidupan dan menciptakan banyak berkah.
Ada pula posko daur ulang yang sebelumnya adalah tempat memproduksi narkoba. Pemilik tanah tak tahu akan hal ini. Ia menyewakan tempat tersebut kepada sekelompok orang yang diam-diam memproduksi narkoba. Beberapa waktu kemudian, orang-orang tersebut pun ditangkap oleh polisi. Tempat memproduksi narkoba tersebut kini menjadi posko daur ulang Tzu Chi. Di tempat tersebut, orang-orang melakukan kegiatan daur ulang dengan sangat baik. Di sana terdapat banyak relawan tua maupun muda. Banyak mahasiswa dan ilmuwan yang belajar tentang kegiatan daur ulang dari relawan lansia di sana.
Sungguh, posko daur ulang telah memberi manfaat kepada masyarakat dan mengubah tempat berbahaya menjadi tempat yang penuh berkah. Inilah Mazhab Tzu Chi. Saya sungguh bersyukur kepada para Bodhisatwa di sini.
Kalian membabarkan Dharma tak hanya lewat perkataan, namun juga tindakan nyata. Saya sering mengatakan bahwa orang yang berbuat baik adalah Bodhisatwa. Jadi, banyak Bodhisatwa datang dari berbagai tempat yang jauh untuk berkumpul di tempat ini. Tempat ini adalah tempat berkumpulnya para Bodhisatwa. Ketika masuk ke sini, saya melihat seorang Bodhisatwa cilik yang sangat menggemaskan. Sepanjang hari ia duduk di keranjang dengan sangat tenang. Lihatlah, Bodhisatwa cilik ini pun tengah melatih diri. Neneknya berkata kepada saya, “Master, meski saya harus menjaga cucu, namun setiap hari saya membawanya ke sini karena saya ingin melakukan kegiatan daur ulang dan menjalankan misi Tzu Chi.” Ia tetap dapat mengemban misi Tzu Chi meski harus menjaga cucunya. Ia membawa cucunya ke posko daur ulang Tzu Chi.
Lihatlah, ia tetap dapat menciptakan berkah meski harus menjaga cucunya. Inilah yang disebut kebijaksanaan. Ia sungguh mengisi kehidupannya dengan hal bermakna. Ia bersumbangsih dengan sukarela dan penuh sukacita. Melihat kalian semua mendedikasikan diri dengan sukarela dan sukacita, saya sungguh ingin mengucapkan terima kasih. Kalian bekerja di bawah terik matahari.
”Kami tidak merasa panas. Ada kipas angin,” kata seorang relawan. Sepanjang hari mereka berada di ruang yang kecil ini. Sebanyak 4 atau 5 orang bekerja di ruangan seluas 3,3 meter persegi. Mereka bekerja dengan penuh konsentrasi. Hal ini sungguh tidak mudah. Mereka membangun kekuatan konsentrasi saat melakukan kegiatan daur ulang. Kekuatan ini sungguh mengagumkan. Dalam melakukan kegiatan daur ulang, kita belajar mengendalikan batin dan pikiran agar dapat berjalan selaras. Hal ini sungguhlah tidak mudah. Ketika baru datang di posko daur ulang ini, ia menghabiskan 4 bungkus rokok dalam sehari. Kini, ia telah berhenti merokok.
”Sudah tidak merokok lagi?” tanya Master. ”Ya,” balasnya. ”Anda dapat menghemat uang karenanya. Bukankah demikian? Selain hemat, batin juga tersucikan. Kini batin dan pikiran Anda telah jernih dan sehat, ” jelas Master.
Kegiatan daur ulang Tzu Chi memberi manfaat yang besar bagi keluarga dan masyarakat. Dalam melakukan kegiatan daur ulang, kita mendengar banyak kisah menyentuh dari para relawan. Saya sungguh bersyukur karenanya. Ajaran Buddha bertujuan untuk menyucikan batin dan membimbing orang agar dapat berjalan di jalan yang benar. Ajaran Buddha dapat membimbing dan mengubah orang. Namun, Buddha mengatakan bahwa manusia terlahir di berbagai penjuru dunia. Karena itu, sangat sulit bagi kita untuk membabarkan Dharma kepada mereka semua.
Buddha telah wafat lebih dari 2.000 tahun lalu. Ajaran Buddha sangatlah luar biasa, namun tak semua orang berkesempatan mendengarkan Dharma. Karena itu, kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk membabarkan Dharma.
Di masa kini, Dharma apa yang paling dibutuhkan untuk menyadarkan manusia? Kini ada 1 isu yang harus diketahui oleh semua orang. Pelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan kini menjadi isu penting di berbagai negara. Bahkan para ilmuwan pun mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan.
Kondisi iklim kini sangatlah ekstrem karena sumber daya alam terus dieksploitasi. Perkembangan industri mengakibatkan pencemaran bertambah parah. Pencemaran udara akan menyebabkan ketidakselarasan empat unsur alam. Karena itu, iklim kini menjadi sangat ekstrem. Apa yang harus kita lakukan agar iklim dapat kembali normal? Kita membutuhkan uluran tangan banyak orang untuk melakukan kegiatan daur ulang. Pelestarian lingkungan tak hanya ditulis dalam artikel saja, namun harus sungguh-sungguh dipraktikkan.
Di Taiwan, banyak relawan daur ulang tengah mensosialisasikan pelestarian lingkungan. Kini, banyak ilmuwan, sarjana, maupun warga asing tertarik dengan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi. Beberapa hari lalu ketika saya datang ke Taipei, para relawan mengatakan kepada saya bahwa beberapa senator dari Jerman berkunjung ke posko daur ulang Tzu Chi khusus untuk memahami kegiatan daur ulang yang dilakukan Tzu Chi.
Para Bodhisatwa sekalian, pelestarian lingkungan memiliki makna yang dalam dan merupakan isu yang penting bagi semua orang di dunia ini. Semua orang harus mempraktikkan pelestarian lingkungan dan menghargai sumber air.
Kita semua harus bersumbangsih dengan hati yang tulus dan penuh cinta kasih di ladang pelatihan ini. Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk menumbuhkan kekuatan spiritual kita. Karena ada orang mendonasikan tanah ini, maka kita dapat memiliki ladang pelatihan. Saya sungguh berterima kasih kepada donatur tersebut. Kita harus memanfaatkan tempat ini sebaik mungkin. Baiklah. Terima kasih semuanya. Saya senantiasa mendoakan kalian.
Diterjemahkan oleh: Lena