Suara Kasih: Menyelamatkan Dunia

 

Judul Asli:
Menyelami Dharma untuk  Menyelamatkan Dunia

Pengembangan industri secara terus-menerus menyebabkan terjadinya bencana
Permukaan laut dialiri oleh minyak dari sumur yang meledak
Mengikis ketamakan dan kebencian guna menghindari peperangan
Menyelami Dharma untuk menyelamatkan dunia
 

Selama dua hari ini saya terus membahas tentang bencana yang parah di Guatemala, El Salvador, dan Honduras. Insan Tzu Chi Guatemala telah berangkat untuk meninjau lokasi. Insan Tzu Chi El Salvador pun telah berkumpul meski jumlahnya tak banyak. Meski relawan yang meninjau lokasi ke Honduras belum resmi dilantik, namun mereka mulai mengajak lebih banyak orang untuk turut membantu. Inilah berita yang telah kita terima. Jadi, kita harus bekerja lebih keras untuk menyebarkan benih cinta kasih di dunia ini. Dengan tumbuhnya benih-benih tersebut, maka warga setempat mempunyai harapan untuk menerima bantuan jika terjadi bencana.

Terdapat pula tiga negara lainnya di Eropa Timur yang tertimpa bencana akibat hujan lebat. Salah satunya adalah Republik Ceko. Pada tahun 2002 lalu, kita pernah menyalurkan bantuan di Republik Ceko setelah banjir yang membawa kerusakan parah. Dari foto-foto, kita dapat melihat besarnya gelombang air. Entah berapa banyak orang yang tertimpa bencana kali ini. Demikian juga di Polandia Selatan. Hujan lebat mengakibatkan tanah longsor di daerah pegunungan. Sungguh membawa kerusakan yang parah.

Hongaria juga tertimpa bencana banjir. Lihatlah bencana yang terjadi di bumi ini. Bencana seperti ini terus berdatangan silih berganti. Hal ini sungguh mengkhawatirkan. Terlebih lagi bencana akibat perilaku manusia. Lihatlah ledakan sumur minyak di Teluk Meksiko. Ini semua terjadi akibat ketamakan manusia yang mementingkan keuntungan sesaat dan terus mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pribadi. Kini minyak telah mengalir sepanjang ratusan kilometer di permukaan laut Teluk Meksiko. Mereka sangat khawatir dengan musim angin topan ini karena tiupan angin akan menyebabkan ombak semakin membesar, sehingga minyak di permukaan laut akan semakin menyebar atau terdorong hingga ke arah daratan. Jika demikian, maka pencemaran yang akan ditimbulkan sungguh tak terbayangkan. Bukan hanya rakyat AS yang merasa khawatir, melainkan juga negara-negara di sekitarnya yang mungkin terkena dampak. Inilah bencana akibat ulah manusia yang tak tertolong.
 
Kapan manusia akan belajar untuk mengendalikan keserakahannya? Pada dasarnya sifat hakiki manusia adalah bajik dan murni layaknya lautan. Pada mulanya laut sangat bersih dan merupakan habitat makhluk hidup. Di lautan yang luas terdapat berbagai macam kehidupan. Di dasar laut terdapat beragam spesies. Namun, kini habitat mereka telah dirusak oleh manusia. Lihatlah hasil perbuatan buruk manusia ini. Dalam Syair Pertobatan yang kita lantunkan bukankah tertulis bahwa karma buruk yang terakumulasi begitu banyak? Kita hendaknya senantiasa mengingatkan diri untuk sungguh-sungguh bertobat. 

Di samping itu, beberapa hari ini ada beberapa negara yang berada dalam ketegangan. Perang antara Korea Selatan dan Korea Utara dapat meletus sewaktu-waktu. Akibat insiden kapal Cheonan, ketegangan antara kedua belah pihak meningkat. Kini ancaman perang terus meningkat. Jika perang sungguh terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan, maka negara lain akan turut terpengaruh karena masing-masing dari mereka memberi dukungan pada pihak yang berbeda. Pertikaian ini sungguh mengkhawatirkan karena jika perang terjadi, akibatnya sungguh tak terbayangkan.

Demikian pula dengan Israel dan Palestina yang telah memendam ketegangan sekian lama. Dengan sedikit provokasi, perang akan dapat meletus sewaktu-waktu. Sungguh menakutkan. Mereka senantiasa hidup dalam ketegangan. Beberapa hari lalu, pasukan Israel menyerang konvoi enam kapal pembawa bantuan kemanusiaan. Israel menghalangi kapal pembawa bantuan ini untuk memasuki Jalur Gaza sehingga terjadi bentrokan di laut. Ini pun sungguh menegangkan. Selain bencana alam, pertikaian antarmanusia pun sering terjadi. Bencana alam dan ulah manusia saat ini sungguh mengkhawatirkan. Semua bencana, baik dari alam maupun manusia, sesungguhnya bermula dari pikiran manusia. Kini ajaran-ajaran buruk tengah menyebar. Ajaran terdiri dari ajaran baik dan ajaran buruk. Manusia terus mengembangkan senjata untuk perang.

Pengembangan teknologi ini sungguh menghancurkan umat manusia dan bumi. Inilah yang disebut ajaran buruk. Ajaran buruk berasal dari ketamakan. Ketika pikiran menyimpang dan keluar dari jalur, maka manusia akan melakukan kesalahan. Karena itu, Buddha datang ke dunia untuk membimbing pikiran manusia agar berada di arah yang benar. Manusia harus berada di jalan yang benar. Saya pernah mengatakan bahwa kini kita berada dalam Era Kemunduran Dharma. Jadi, kita harus bekerja keras untuk menghidupkan kembali ajaran Buddha agar ajaran Buddha dapat ditegakkan kembali.

Untuk itu, kita semua hendaknya membangkitkan cinta kasih dan bertekad karena hanya manusia yang dapat membabarkan Dharma serta menginspirasi dan membimbing orang untuk kembali pada hakikat murni. kita harus hidup sesuai Dharma terlebih dahulu. Tanpa Dharma, kita tak dapat menginspirasi dan membimbing orang lain. Karena itu, kita harus mempelajari dan memahami prinsip kehidupan tersebut. Prinsip kehidupan inilah Dharma. Jika tak mematuhi prinsip-prinsip kehidupan, maka jalan kita akan menyimpang.

Jadi, manusia dibutuhkan untuk menghidupkan ajaran Buddha. Manusia juga harus mematuhi Dharma ini agar dapat berjalan ke arah yang benar. Kita harus mematuhi ajaran Buddha dalam menjalani hidup. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membabarkan Dharma. Belakangan ini, insan Tzu Chi terus bekerja keras untuk membabarkan semangat ajaran Buddha ke seluruh dunia melalui upacara pemandian rupang Buddha. Kita menggunakan upacara yang berwujud untuk membabarkan ajaran yang tak berwujud. Dengan demikian, orang dapat melihat, mendengar, menyelami, dan merasakan keindahan ajaran Buddha. Dengan demikian, Dharma akan meresap ke dalam hati. Untuk itu, kita harus menjadi teladan. Membabarkan Dharma adalah berkah bagi kita dan generasi penerus kita yang membawa ketenteraman. Singkat kata, kita semua harus bersungguh hati.

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi / Foto: Da Ai TV Taiwan
 
 
 
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -