Suara Kasih : Menyelami Dharma

 
 

Untuk membabarkan Dharma
Melatih perbuatan, perkataan, dan pikiran sendiri
Hidup harmonis dan saling membantu antarsesama
Mengadakan doa bersama dan penggalangan dana
Menyelami Dharma dan memahami maknanya

 

mereka bersatu hati dan saling mendukung dalam menyalurkan bantuan. Insan Tzu Chi yang berada agak jauh dari sana dan tak tertimpa bencana kini tengah merencanakan acara doa bersama dan penggalangan dana. Inilah yang tengah mereka lakukan.

Beberapa hari lalu pemerintah setempat mulai memberikan daftar korban bencana. Kita terus menerima data ini dan mulai melakukan pendistribusian bantuan ke desa-desa yang terkena bencana. Tentu saja, ini hanyalah langkah awal dalam penyaluran bantuan kita. Jalan kita masih panjang dan bantuan masih akan disalurkan selama beberapa waktu. Insan Tzu Chi setempat harus lebih giat bersumbangsih. Dan yang terpenting adalah mereka harus menggalang Bodhisatwa dunia.

Kini, banyak orang mengenal Tzu Chi karena sumbangsih kita bagi masyarakat. Salah satu stasiun TV, Taiwan Macroview TV, terus melaporkan tentang sumbangsih Tzu Chi bagi korban bencana di Australia sehingga semakin banyak orang mengenal Tzu Chi. Melihat sumbangsih insan Tzu Chi, banyak orang yang mendaftarkan diri untuk turut menjadi relawan. Singkat kata, Bodhisatwa datang demi makhluk yang menderita. Saat melihat orang menderita, Bodhisatwa akan segera mengulurkan tangan.

 

Kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Kita juga melihat angpau berkah dan kebijaksanaan yang dibagikan dalam acara Pemberkatan Akhir Tahun. Dana untuk angpau dan koin kenang-kenangan adalah dari royalti publikasi buku-buku saya, bukan dari Yayasan Tzu Chi. Royalti publikasi ini saya bagikan kepada kalian semua setiap tahun dalam bentuk angpau.

Insan Tzu Chi di Malaysia sangat bersungguh hati. Mereka melakukan apa yang dilakukan insan Tzu Chi di Taiwan. Mereka memilih benih padi yang baik dan menempelkannya di dalam angpau. ”Angpau ini adalah doa Master Cheng Yen bagi kita agar setiap orang dapat senantiasa hidup damai. Jadi, kami mengerjakannya dengan sepenuh hati,” kata salah satu relawan.

Dengan mengerjakan angpau-angpau ini, mereka menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Jadi, bukan hanya para relawan di Taiwan saja yang sibuk mengerjakan angpau. Para relawan di berbagai negara pun demikian. Yang membuat saya lebih tersentuh adalah pementasan Sutra. Mereka menyelami Dharma dan melatih diri dengan menaati sila dan belajar bersabar. Dharma sungguh bagaikan air. Setelah menerima Dharma, ia akan menginspirasi kita untuk mulai giat melatih diri dan mempraktikkannya dalam keseharian. Mereka tak hanya menyanyikan liriknya saja, namun memahami maknanya dan membawanya ke dalam hati. Mereka juga mempertunjukkan melalui isyarat tangan dan tubuh. Bila mereka tak menyelami ajaran ini, maka akan sulit memperagakan makna Sutra. Mereka harus sungguh-sungguh merenungkan ajaran ini serta mempraktikkannya melalui perbuatan, perkataan, dan pikiran. Mereka harus giat melatih diri. Selain itu, mereka juga harus menaati sila. Karena akan mementaskan Sutra, mereka harus bervegetarian. Ini adalah salah satu sila yang harus ditaati. Mereka harus menahan nafsu makan dengan tidak mengonsumsi daging. Mereka harus menjalankan pola hidup vegetarian demi mementaskan Sutra ini.

Belakangan ini, di Melaka, para relawan setempat mementaskan Sutra di 3 tempat yang berbeda. Saat mereka menjalani geladi bersih, musik terhenti. Namun, mereka tetap menyanyikan liriknya. Segala hal di dunia terus berubah tanpa henti. Setiap orang memahami ajaran dengan cara berbeda-beda. Selama para orang tua berlatih sekitar 2 atau 3 bulan, anak-anak selalu ikut. Jadi, saat musik terhenti, mereka tetap bernyanyi tanpa kesalahan sedikit pun. Mereka tetap bernyanyi meski tanpa musik. Ini sungguh membuat saya tersentuh.

Dharma telah masuk ke dalam hati setiap anggota keluarga, baik tua maupun muda. Pikirkanlah, keluarga seperti ini pastilah saling mendukung. Bila keluarga kecil demikian, maka saat para insan Tzu Chi berkumpul, keharmonisan akan makin terasa. Inilah yang saya inginkan. Karena itu, saya berharap insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat menyucikan hati dan pikiran sendiri. Setelah menyucikan hati sendiri, barulah kita dapat menyucikan hati orang lain. Pementasan Sutra ini mempertunjukkan kondisi masyarakat yang sesungguhnya. Pementasan Sutra ini sungguh dapat menginspirasi banyak orang.

Banyak hal yang sangat saya syukuri. Pada pementasan ini kita dapat melihat orang-orang dari umat beragama lain. Tzu Chi sangatlah unik karena penuh cinta kasih dan kesatuan hati. Kita sebagai umat manusia hendaknya saling mengasihi dan bersatu hati demi mengurangi bencana di dunia. Semua orang berkumpul dan bersatu hati. Meski berbeda keyakinan, mereka berdoa bersama demi kedamaian dunia. Ini sungguh bukan hal yang mudah. Dalam pementasan Sutra di Malaysia ini, para relawan sungguh menyelami Sutra. Mereka membuat para penonton memahami makna Sutra sekaligus menyucikan hati mereka. Saya sungguh bersyukur atas hal ini. Saya berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi yang menjalankan misi saya. Sungguh, di dunia yang penuh bencana ini, hanya Dharma yang dapat menyucikan hati manusia sehingga kondisi iklim pun dapat kembali selaras. Jadi, kita sungguh harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Manfaatkanlah setiap kesempatan. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -