Suara Kasih : Peresmian Pusat Kesehatan Tzu Chi di Suzhou

 

Judul Asli:

Menyambut Peresmian Pusat Promosi Kesehatan Tzu Chi di Suzhou

Menyambut peresmian Pusat Promosi Kesehatan Tzu Chi di Suzhou
Pusat Promosi Kesehatan Tzu Chi melindungi kehidupan dengan penuh cinta kasih 
Menghadapi rintangan saat ingin memberikan bantuan
Berdoa dengan tulus semoga dunia terbebas dari bencana

 

Di Tiongkok, insan Tzu Chi telah mulai mengemban Empat Misi Tzu Chi. Dimulai dari setiap langkah yang sulit, kini jalan Tzu Chi telah terbentang di sana. Dahulu, insan Tzu Chi menghabiskan waktu yang sangat panjang untuk menggarap ladang berkah di Suzhou. Mereka membuat kue cinta kasih  dan bacang cinta kasih demi menjalankan program beasiswa Tzu Chi. Setiap orang bekerja sama dan menghimpun kekuatan. Para pengusaha Taiwan,  pengusaha setempat, dan Bodhisatwa setempat bekerja sama dengan harmonis untuk menyebarkan benih cinta kasih di sana. Kini, tempat tersebut telah menjadi tempat yang penuh berkah.

Pada tahun 2010, Tzu Chi resmi mendirikan kantor di Suzhou. Pada hari ini, tanggal 9 September, juga merupakan sebuah tonggak sejarah bagi kita. Misi kesehatan Tzu Chi juga telah berdiri di Tiongkok. “Dengan ini, kami meminta kepada dr. Lee Chau-chin untuk mengemban tanggung jawab sebagai ketua misi kesehatan Tzu Chi di Suzhou dengan masa jabatan tanggal 1 September 2012 hingga tanggal 31 Agustus 2013,” ujar relawan Komite Tzu Chi Taiwan.

Pada saat pengucapan sumpah, para tenaga medis dengan semangat mengucapkannya.“ Saya bersumpah, melindungi kehidupan dengan menganggap pasien bagai keluarga; melindungi kesehatan dengan perawatan berbasis manusia; melindungi cinta kasih dengan semangat cinta kasih universal dan rasa syukur; di Pusat Promosi Kesehatan Tzu Chi Suzhou, saya akan mengembangkan kemampuan profesional untuk membangun teladan dalam misi kesehatan,” ucap  para tenaga medis saat mengucapkan sumpah.

Kami telah mendengarkan sumpah kalian. Kelak, kalianlah yang bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan warga setempat. Kami juga melihat banyak perawat di sana. Semoga kelak saya bisa melihat kalian mengembangkan cinta kasih di sana. Saya berharap kelak Kompleks Tzu Chi di Suzhou bisa beroperasi dengan lancar.

Hari ini, tepatnya tanggal 9 September, kita mulai mengoperasikan pusat promosi kesehatan tersebut. Angka sembilan melambangkan kesehatan  dan cinta kasih yang abadi. Cinta kasih penuh kesadaran yang kita curahkan  haruslah bersifat abadi. Karena itu, kita memilih hari ini untuk mulai mengoperasikan pusat promosi kesehatan tersebut. Ini memiliki makna yang besar.

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Rumah Sakit Lee. Dia merupakan kepala departemen yang sangat senior di RS Tzu Chi Hualien. Dia selalu sangat teliti dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, mendiagnosis penyakit, serta selalu  memberi penjelasan secara mendetail kepada para pasien.

Kini kita telah memiliki pusat promosi kesehatan di Suzhou, Tiongkok. dr. Lee ini berangkat ke sana untuk mengemban tanggung jawab sebagai kepala rumah sakit. Saya yakin dia akan menjalankan tanggung jawabnya dengan sangat baik. “Saya sangat berterima kasih kepada Master karena telah memberi saya kesempatan untuk memberikan pelayanan medis di Suzhou. Saya tahu saya memikul tanggung jawab yang berat di sini.  Saya akan berusaha keras. Terima kasih,” ucap dr Lee.

Pertama-tama, saya (Master Cheng Yen) ingin berterima kasih kepada kalian semua. Seperti yang dikatakan dr. Lee, pencapaian kita hari ini memang membutuhkan perjalanan yang sangat panjang dan penuh rintangan. Pertama, saya ingin berterima kasih kepada sekelompok pengusaha Taiwan yang pertama kali berangkat ke Tiongkok. Semangat dan filosofi Tzu Chi  telah mengakar di dalam hati mereka sehingga begitu menginjakkan kaki di sana, mereka tak henti-hentinya berusaha untuk membentangkan jalan Tzu Chi. Saya sangat berterima kasih kepada mereka.

Tadi kita telah melihat mereka berdiri di atas panggung. Semoga sekelompok Bodhisatwa ini dan semua relawan setempat bisa turut memikul tanggung jawab dan memiliki semangat misi. Semoga mereka bisa melindungi Kompleks Tzu Chi dan melindungi kesehatan warga dengan penuh cinta kasih.

“Saya juga berterima kasih kepada para relawan setempat yang telah lama menyebarkan semangat Tzu Chi di sana. Kelak, kompleks ini masih membutuhkan kalian untuk menyebarkan semangat Tzu Chi. Saya juga berterima kasih kepada sekelompok besar insan Tzu Chi Taiwan yang telah menempuh perjalanan jauh demi bersumbangsih di Suzhou. Kalian harus mencapai misi kalian di sana. Sebarkanlah benih cinta kasih dengan baik di Suzhou. Setelah berhasil menanam benih cinta kasih, baru kalian boleh kembali ke Taiwan, ya,” ujar Master Cheng Yen sambil bergurau.

Baiklah, singkat kata, saya sangat berterima kasih kepada para Bodhisatwa dan mendoakan mereka dengan tulus. Kini, selain para dokter dari RS Tzu Chi Hualien, para staf medis Tzu Chi Taipei, Dalin, Taichung, Guanshan, Yuli dan masih banyak orang lainnya bersama-sama mendoakan Pusat Promosi Kesehatan Tzu Chi Suzhou.

Banyak rasa syukur yang tak habis saya ungkapkan. Banyak rasa syukur yang tak habis saya ungkapkan. Saya juga ingin mengingatkan setiap orang untuk memandang ke seluruh dunia setiap hari. Bencana masih terjadi di dunia ini. Terlebih lagi, belakangan ini terdapat banyak gempa bumi.  Belakangan ini, kita sering melihat beberapa negara yang diguncang gempa bumi secara beriringan. Sungguh, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Terlebih lagi, gempa yang mengguncang Yunnan beberapa waktu lalu. Untuk menjalankan program bantuan, kita menemui sedikit kesulitan. Kita harus tetap mawas diri serta mendoakan mereka dengan tulus. Banyak rumah warga yang roboh.

Selain itu, suhu pada malam hari sangat rendah. Kita bisa membayangkan ketakutan mereka karena selain mengalami luka fisik dan batin, kini mereka juga tidak memiliki tempat tinggal. Kita bisa membayangkan penderitaan mereka. Kita juga melihat di Vietnam. Baru saja bencana banjir dan angin ribut berlalu, kini Vietnam kembali diguyur hujan lebat.

Empat unsur alam yang tidak selaras membuat Vietnam dilanda bencana secara silih berganti. Para korban bencana sungguh menderita. Kita harus mendoakan mereka, semoga Vietnam terbebas dari bencana. Meski hidup kekurangan, asal aman dan selamat, mereka masih berkesempatan untuk bangkit. Akan tetapi, jika bencana alam dan bencana akibat ulah manusia terus terjadi, maka mereka bagaikan hidup dalam kegelapan yang entah kapan baru bisa melihat cahaya. Jadi, kita harus tetap mendoakan mereka dengan sangat tulus. Semoga masyarakat hidup harmonis dan dunia terbebas dari bencana. Ini membutuhkan kesatuan hati dari kita semua. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -