Suara Kasih: Pertobatan Telah Dimulai

 

Judul Asli:

     

Proyek Pertobatan Telah Dimulai

 

 

Bencana di dunia membawa penderitaan
Semoga semua orang bervegetarian

Proyek pertobatan telah dimulai

Saya sungguh bersyukur karena selama beberapa bulan ini setiap orang mulai mempraktikkan pertobatan, tak mengulangi kesalahan, dan menjalankan pola hidup vegetarian. Saya berharap semua orang dapat menyelami Sutra dengan sepenuh hati. Sebagai praktisi Buddhis, kita harus memiliki hati Buddha dan mempraktikkan Dharma. Bila telah bertekad untuk menjadi Bodhisatwa dunia tetapi tak menyelami Dharma, maka keyakinan kita hanyalah di mulut saja.

Saya berharap semua orang memiliki keyakinan, pemahaman, pikiran, dan pandangan yang benar serta senantiasa mempraktikkan Dharma. Jika tak menyelami Dharma, bagaimana kita dapat mempraktikkannya? Kebiasaan hidup setiap orang terbentuk secara perlahan sejak ia lahir. Hakikat yang murni dan kebijaksanaan dasar yang dimiliki tertutup oleh kebiasaan tersebut. Karena itu, kita seharusnya segera melenyapkan lapis demi lapis kegelapan batin dari dalam hati agar kita dapat kembali pada hakikat yang murni. Untuk itu, kita harus bertobat dan merefleksi diri dari kesalahan di masa lalu serta mempraktikkan pola hidup vegetarian.

 

Janganlah kita hanya berkata, "Saya telah bertobat." Kita harus segera mengubah kebiasaan hidup. Untuk itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah berusaha tak mengulangi kesalahan. Setelah bertobat dan menyadari kesalahan, kita harus berusaha untuk tak lagi mengulangi kesalahan tersebut. Inilah yang disebut transformasi. Bertobat adalah menyadari kesalahan, sedangkan "zhai jie" adalah melatih diri agar tak lagi mengulanginya. Kita harus menjaga hati agar tetap murni dan tak ternoda. Inilah yang disebut bertobat dan tak lagi mengulangi kesalahan.

Kita dapat melihat bahwa selain di Taiwan, di berbagai negara yang terdapat insan Tzu Chi dan terjangkau Da Ai TV, para relawan setempat juga mempelajari Syair Pertobatan Air Samadhi sehingga mereka dapat memahami sutra yang membimbing manusia menuju jalan yang benar. Setelah memahami Sutra, kita harus merenungkan segala perbuatan kita di masa lalu maupun masa sekarang. Karma apa sesungguhnya yang kita ciptakan di kehidupan lampau sehingga di kehidupan sekarang kita dapat mendengar Dharma dan mengakses Da Ai TV sehingga prinsip kebenaran membuka pintu hati kita?

Kita sungguh adalah orang yang penuh berkah. Sungguh sulit untuk terlahir sebagai manusia, sungguh luar biasa dapat mendengar Dharma. Terlahir di negara mana pun, berkat kecanggihan teknologi Dharma dapat dibabarkan ke berbagai negara. Karenanya, para relawan di negara lain melakukan hal yang sama dengan relawan di Taiwan.

Beberapa bulan ini, insan Tzu Chi di Taiwan tengah mempersiapkan sebuah pertunjukan musikal. Setiap hari, puluhan ribu relawan bersatu hati mempraktikkan pertobatan, mensosialisasikan vegetarian, dan mengikuti latihan. Mereka ingin menjadikan Taiwan sebagai ladang pelatihan Bodhisatwa. Puluhan ribu relawan ini menyatukan hati mereka yang murni. Mereka memiliki hati yang penuh pertobatan, senantiasa menjaga niat bajik, dan berperilaku baik sehingga tak berjalan menyimpang dari jalan kebenaran. Setiap orang menjaga hatinya sebaik mungkin, berjalan di jalan yang benar, menyelami Dharma, dan memiliki pandangan yang benar. Mereka menyelaraskan hati dan pikiran serta berperilaku baik. Mereka senantiasa mengingatkan diri sendiri untuk melenyapkan pikiran buruk dari dalam hati.

Ketulusan semua orang berubah menjadi Dharma yang membawa Hati yang bebas dari kegelapan batin bagaikan Tanah Suci. Buddha berkata bahwa nafsu keinginan duniawi bagaikan hidup tanpa makna dan tujuan. Orang seperti sedang bermimpi dan tak mampu mengendalikan kondisi. Hidup yang tak menentu ini bagaikan hidup di neraka dan mereka tak mampu untuk sadar dari mimpi. Sekeras apa pun mereka berusaha, karena melekat pada ketidaktahuan, mereka tak berdaya mengubah situasi. Ini sungguh merupakan penderitaan fisik dan batin yang berat. Mulai sekarang, karma buruk yang kita ciptakan baik di kehidupan lampau maupun di kehidupan sekarang harus segera dikikis agar kehidupan kita kelak bisa lebih baik. Inilah yang giat disosialisasikan para relawan belakangan ini.

Saya berharap semua orang dapat menyelaraskan hatinya dengan bertobat dan bervegetarian. Bervegetarian berarti menghargai kehidupan dengan penuh cinta kasih. Tak hanya makhluk bernyawa saja, segala sesuatu di atas bumi ini, seperti bahan pangan dan sumber air juga harus dihargai. Kita harus membiasakan diri hidup sederhana, mengendalikan nafsu keinginan sendiri, dan pandai berhemat. Inilah yang disebut melatih diri. Mempraktikkan Dharma dalam keseharian berarti tengah melatih diri. Para Bodhisatwa sekalian, kita harus terlebih dahulu memiliki hati yang penuh syukur, barulah dapat melatih diri dan mempraktikkan Dharma dalam keseharian. Bila tidak, kita akan melihat bencana alam akibat ketidakselarasan unsur alam terus terjadi tanpa henti. Kita harus berhati tulus dan berdoa bagi dunia ini. Kita harus bertobat atas karma buruk kolektif yang diciptakan semua orang. Jika semua orang menciptakan berkah, maka iklim akan bersahabat.

Beberapa hari lalu saya pergi meninjau Aula Jing Si di Hualien yang tengah dibangun. Saya melihat para anggota Tzu Cheng dari Kaohsiung juga turut bersumbangsih di proyek. Para anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi di Hualien juga dikerahkan untuk turut membantu. Selain itu, para staf Da Ai TV dan relawan dari departemen konstruksi juga menyumbangkan tenaganya di sana. Ini sungguh adalah proyek yang besar. Selama beberapa bulan ini, semua orang memurnikan hatinya dengan melakukan pertobatan dan bervegetarian. Hal ini sungguh membuat saya tersentuh. Banyak hal menyentuh yang tak habis diceritakan. Namun, kita harus tahu bahwa sutra adalah kebenaran yang membimbing kita ke jalan yang benar. Kita harus melakukan tindakan nyata agar dapat memahami prinsip kebenaran tersebut. Baiklah, saya berterima kasih kepada kalian yang bersatu hati dalam menciptakan Tanah Suci di dunia ini. Diterjemahkan oleh: Lena.

 
 
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -