Ciptakanlah Berkah dan Peliharalah Kebijaksanaan

doc tzu chi

Tahun yang lalu adalah 50 tahun keberadaan Tzu Chi.  Pada bulan April, kita akan merayakannya  yang ke 51. Ini akan menandakan awal era yang baru untuk kita. Selama setengah abad yang lalu, Tzu Chi sudah mengatasi banyak hambatan untuk menjadi yayasan seperti sekarang ini, dengan para relawan yang membaktikkan diri mereka seperti yang sudah mereka lakukan saat kami pertama kali menolong mereka yang sangat membutuhkan di Hualien. Setelah melakukan latihan kurun waktu tertentu, tugas kami secara bertahap berkembang ke seluruh Taiwan dan ke seluruh dunia. Saat ini Tzu Chi sudah memberikan bantuan ke hampir separuh dari seluruh negara-negara di dunia. Meskipun kita mulai berinteraksi dengan banyak negara sehubungan dengan bantuan bencana, kita pun selalu berharap untuk menjejakkan kaki di lebih banyak negara untuk membagikan benih-benih kasih daripada hanya menyediakan bantuan sehabis musibah atau bencana terjadi.

Tahun lalu tujuan kita adalah “Jalan Cinta Kasih Universal Membentang Luas ke Seluruh Dunia, Jalinan Cinta Kasih Sayang Terus Bertahan untuk Selamanya.” Tzu Chi merayakan 50 tahun pelayananan relawan dimana para relawan sudah menaburkan benih cinta kasih secara global dan memyemangati orang-orang dimana pun untuk memperhatikan orang lain dengan penuh belas kasih. Kita menghargai semua mahluk hidup di dalam dunia seperti keluarga sendiri dan mempedulikan mereka dengan pancaran kasih. Karena kita giat mendedikasikan diri untuk melayani orang lain, kita membuka jalan Tzu Chi di seluruh dunia dan membawa Silsilah Jing Si Dharma. Jalan Tzu Chi adalah pintu gerbang untuk membuka jalan yang akan kita lalui demi para generasi di masa mendatang.

Pada tahun 2017 fokus kita adalah:

"Memupuk Berkah: Dalam sebutir beras terhimpun cinta kasih sepanjang masa. Membina Kebijaksanaan: dalam hal terkecil pun terkandung Dharma yang mengubah kehidupan."

Sejak Tzu Chi pertama kali berdiri, kita sudah membagikan beras kepada penerima yang perlu diperhatikan sehingga mereka mempunyai cukup makanan untuk disantap. Pada bulan pertama rangkaian penyebaran bantuan, hanya orang-orang yang dapat membantu yang datang untuk menerima bantuan. Setelah mengikuti pelayanan Dharma yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian, mereka tinggal untuk makan siang, yang adalah bubur yang sederhana. Di saat waktu yang sulit, di saat kita kehabisan beras, kita akan meminjam beras dari Wihara Pu Ming.

Namun jumlah orang yang hadir di bulan pembagian bantuan dengan cepat meningkat karena selalu ada tambahan orang yang perlu diperhatikan. Jika relawan berkata, "Master, saya tidak punya beras untuk dibagikan pada setiap orang hari ini. Saya akan memberitahu relawan tersebut untuk menambah satu atau dua sendok besar yang diisi air ke dalam bubur. Akan tetapi karena kita cuma menambahkan air tanpa menambahkan beras, beras tersebut jadi encer. dengan jelas hal tersebut menggambarkan gunung.-gunung, awan-awan, pohon-pohon dan banyak hal lain di dalam alam. Sangat tidak mudah bagi kita untuk mendapatkan beras dan hal ini membuat setiap butir padi sangat berharga, dan kita selalu menyisihkan setiap sen pada usaha derma.

Itulah sebabnya mengapa ”Setiap Butir Beras Memberikan Kasih Abadi“ yang melambangkan setiap sumbangan meskipun kecil, bila disumbangkan teratur dan dikumpulkan bersama-sama dengan sumbangan orang lain, akan berdampak amat besar. Konsep ini berasar dari awal mula Tzu Chi yang sederhana: Meski banyak penyumbang mampu mendonasikan NT$5, NT$10, atau NT$20 per bulan, namun dengan mengumpulkan sumbangan-sumbangan kecil dari setiap orang kita mampu menolong banyak orang yang membutuhkan. Butiran beras bukan cuma sumbangan yang kecil, tetapi juga mewakili kepedulian tiap penyumbang yang welas asih, pemikiran untuk menolong orang lain. Tambahan lagi, jika pemikiran untuk berbuat baik dilanjutkan, bahkan sebutir beras yang kita berikan pada penerima akan mengantarkan cinta kasih yang abadi. Oleh karenanya, kita jangan pernah menghina sumbangan yang kecil atau meremehkan kepentingan perbuatan baik yang kecil. Kita harus mengukur setiap kesempatan untuk melaksanakan segala jenis perbuatan yang baik, besar ataupun kecil. Inilah cara kita menciptakan berkah.

Bagi relawan Tzu Chi, menciptakan berkah dan memelihara kebijaksanakan dilakukan bersama-sama, dan kebijaksanaan kita berasal dari Dharma. “Setiap partikel kecil mengengam kebenaran hidup’ berarti Dharma atau kebenaran hidup berada di mana-mana. Partikel yang kecil mengambarkan sesuatu yang kecil, bahkan sangat kecil. Sebagai contoh ambillah benih, bahkan pohon yang baik dengan batang pohon yang kuat pun berasal dari benih yang kecil. Benih mempunyai bentuk, sesuatu yang dapat kita lihat dan sentuh, akan tetapi prinsip kehidupan yang memungkinkan pohon untuk bertumbuh tidak dapat dilihat oleh mata. Prinsip hidup yang mengizinkan pohon bertumbuh dari benih adalah Dharma yang menakjubkan, akan tetapi tidak ada bentuk untuk dapat kita lihat dan sentuh. Saat kita belajar dan menerapkan Dharma pada situasi yang kita hadapi setiap hari, kita memelihara kebijaksanaan kita: kebijaksanaan ini membimbing kita untuk membantu dan menolong orang yang membutuhkan, bahkan memperbaharui hidup mereka. Dengan rajin mempelajari Dharma maka setiap bagian darinya akan membantu kebijaksanaan dalam diri kita bertumbuh.

Di saat kita memulai tahun yang baru, mari jangan duduk bermalas-malasan ketika waktu berlalu. Dengan terus menerus menciptakan berkah dan mempertahankan kebijaksanaan, kita memilki sifat dasar yang berkualitas untuk hidup secara Bodhisatwa untuk menolong orang dan menginspirasi mereka berjalan di jalan Bodhisatwa bersama kita. Dengan kekuatan cinta, mari kita menyebarkan benih kasih dan kebaikan di setiap sudut dunia.

Gan En

Diterjemahkan oleh : Susy Grace Subiono

Penyelaras: Metta Wulandari, Hadi Pranoto

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -