Intisari Dharma: Membantu Orang Lain Sebagai Cara Untuk Menanam Kebaikan


Ketika orang berpikir tentang berlatih ajaran Buddha, beberapa orang akan mengaitkannya dengan melantunkan nama Buddha. Umat ​​Buddha merasa bahwa ada banyak penderitaan di Enam Alam Kehidupan. Untuk terbebas dari penderitaan, beberapa orang akan melantunkan nama Buddha Amitabha karena mereka percaya dia akan membawa mereka ke alam yang baik. Hal tersebut juga merupakan metode bagi mereka untuk mencapai keadaan pikiran yang tenang.

Di Tzu Chi, kita mengatakan bahwa “ketika hati kita murni, kita berada di alam yang baik” dan bahwa “dalam melantunkan nama Buddha, kami berharap untuk mensimulasikan hati Buddha”. Jika kita bisa melakukan ini, kita akan berlatih Dharma dalam segala hal yang kita lakukan. Dengan memahami ini, kita akan tahu untuk berbagi Dharma dengan orang-orang dan membantu mempraktekannya lebih mudah bagi semua orang.

Seorang relawan Tzu Chi di Yuanlin, Zhang Jintan, memiliki kesadaran tentang ini. Sejak dulu, dia adalah seorang Buddhis yang sangat taat dan mempraktekkan imannya dengan melantunkan nama Buddha. Tetangganya, Yao-Huang Yuzhu, adalah komisaris Tzu Chi. Mengetahui bahwa dia adalah penganut Buddha yang taat, dia pikir akan lebih baik jika dia bisa bergabung dengan Tzu Chi. Dia bertekad untuk menginspirasi dan merekrutnya untuk menjadi sukarelawan.

Dengan pemikiran ini, dia mulai berbicara dengannya tentang Tzu Chi setiap kali mereka bertemu. Zhang memberi tahunya tentang bagaimana seseorang mendapat manfaat dari melantunkan nama Buddha. Dia menambahkan, “Ketika saya bernyanyi, saya merasa hati saya murni. Jadi, saya ingin mengabdikan waktu saya untuk melantunkan nama Buddha. Saya tidak tertarik untuk bergabung dengan organisasi mana pun atau membentuk keterikatan dengan siapa pun”. Meskipun Yao-Huang sangat bertekad untuk merekrutnya, tetapi Zhang tidak yakin. Ini berlangsung selama beberapa tahun. Dia dengan teguh mengatur jalan kesucian yang ia yakini.

Suatu hari, Yao-Huang bertanya kepadanya, “Tuan Zhang, anda tidak ingin bergabung dengan Tzu Chi, dan Anda yakin ada banyak manfaat dalam melantunkan nama Buddha; mengapa Anda tidak mencoba membujuk saya untuk melakukan hal yang sama?” Setelah mendengar hal ini, dia merenungkan kata-katanya dan bertanya-tanya apa yang benar-benar dapat dilakukannya untuk menunjukkan kepada Yao-Huang bahwa metode melantunkan nama buddha adalah jalan yang terbaik untuk menyucikan batinnya. Kata-kata Yao-Huang membuatnya memikirkan kembali ajaran Buddha. Tidak lama kemudian, Gempa Bumi menerjang Nantou, yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya. Dia melihat banyak orang terbunuh atau terluka oleh gempa serta banyak bangunan yang runtuh. Tiba-tiba, dia memiliki sebuah pencerahan, “Dapatkah saya benar-benar membantu siapa saja dengan hanya melantunkan nama Buddha?”

Sementara itu, Zhang melihat relawan Tzu Chi secara aktif melayani di daerah bencana. Melihat relawan Tzu Chi dalam seragam biru dan putih mereka yang terlibat bersama petugas pemadam kebakaran dan polisi, Zhang bertanya pada dirinya sendiri, “Semua orang membantu dalam bantuan bencana, tetapi bagaimana saya bisa membantu? Saya melantunkan nama Buddha dengan sangat saleh, tetapi bagaimana saya dapat menolong? Meskipun ketika saya bernyanyi, hati saya terasa murni, orang-orang di sekitar saya sedang menderita”. Pada saat itu dia menyadari bahwa dia perlu berlatih Dharma dengan mengambil tindakan untuk membantu orang. Dia dengan cepat mendaftar untuk menjadi sukarelawan dan mulai melayani bersama Tzu Chi untuk membantu orang yang terkena dampak gempa bumi.

Setelah itu, Zhang lebih terlibat dengan kegiatan Tzu Chi dan merasa sangat senang melayani komunitasnya. Dia merasa bahwa membantu orang lain adalah apa yang dilakukan bodhisatwa saat mereka hidup di dunia. Kemudian, ia mulai mengabdikan dirinya untuk mengikuti daur ulang Tzu Chi. Selama lebih dari 10 tahun, ia telah mengendarai truk daur ulang setiap hari dengan hati yang gembira. Dia juga mendorong orang untuk mengurangi emisi karbon dengan menghemat energi. Dia tinggal di sebuah komunitas dengan banyak penduduk, memberi tahu mereka tentang Tzu Chi, dan menginspirasikan mereka untuk menjadi sukarelawan dan melayani orang lain.

Dari kisah Zhang, kita dapat melihat bahwa melantunkan nama Buddha dan melakukan kegiatan di Tzu Chi adalah metode untuk mempraktekkan ajaran Buddha. Tetapi, ketika kita melakukan kegiatan di Tzu Chi, kita sedang melakukan apa yang dilakukan oleh Bodhisatwa ketika hidup di dunia ini. Selama kita melakukan hal tersebut, Dharma menjadi bagian dari kehidupan kita.


Sumber: www.tzuchi.org
Diterjemahkan oleh Michael Tjoe

 

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -