Jangan Takut Salah

Tiada manusia yang sempurna.

Tiada manusia yang sempurna. Kita semua pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Namun jika kita menyembunyikan kesalahan kita, itu akan menjadi penderitaan batin.

Saya teringat beberapa waktu yang lalu, seorang relawan pria mengalami kesulitan berbaur dengan para relawan lainnya. Kepribadiannya keras dan sering menyakiti orang lain. Akibatnya, orang lain menjadi tersinggung padanya. Saat mereka berkeluh kesah mengenai perilaku relawan tersebut, tanpa sengaja mereka kemudian menyertakan pengalaman masa lalunya, seperti betapa buruknya ia memperlakukan istri dan anak-anaknya. Setelah mempelajari permasalahannya, saya kemudian mengunjunginya. Ia mengatakan pada saya, ”Master, saya memiliki perilaku yang buruk sebelum bergabung dengan Tzu Chi. Sekarang saya sudah berubah, tetapi mengapa orang-orang masih terus menyinggung masa lalu saya?” Saya berkata padanya, ”Daripada mendengarkan orang-orang berbicara di belakangmu, mengapa tidak kamu saja yang membagikan kisah hidupmu kepada mereka. Tunjukkan juga jika kamu sudah berubah.” “Bagaimana mungkin saya melakukan hal itu? Amat memalukan menceritakan masa lalu saya,” jawabnya.  

Awalnya ia ragu jika hal tersebut akan dapat menolongnya. Namun saya tetap mendorongnya untuk mengungkapkan kesalahan dan kekeliruannya di depan para relawan lainnya sehingga orang tidak lagi bergosip ria tentang dirinya di belakangnya. Suatuhari, di satu pertemuan, ia mulai bicara, ”Baru-baru ini saya sudah menyakiti salah satu relawan. Master Cheng Yen mengatakan bahwa meski saya tidak sengaja, tapi saya tetap harus meminta maaf. Sifat saya memang sedikit keras. Sesungguhnya, selain orang itu, saya pun sudah menyakiti banyak orang di sini. Karena itu, saya ingin meminta maaf pada kalian semua. Maafkan saya ya. Saya sadar begitu banyak orang sudah membicarakan masa lalu saya sehingga Master berkata saya harus menceritakan pada setiap orang mengenai kisah hidup saya ini, sehingga setiap orang akan mengetahui hal tersebut.” Relawan tersebut kemudian menceritakan betapa buruk tingkah lakunya di masa muda, bagaimana ia bersikap setelah menikah, betapa buruknya ia memperlakukan istri dan anaknya, dan kesalahan apa saja yang sudah dibuatnya saat ia menjalankan usahanya.

Setelah ia selesai berbicara, saya melihat para relawan di ruangan dan meminta mereka untuk mengangkat tangan jika ada di antara mereka yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup mereka. Namun tidak ada seorang pun yang mengangkat tangan. Lalu saya bertanya lagi, pernahkah mereka berbuat kesalahan yang sama seperti yang sudah dilakukan oleh relawan ini.  Beberapa orang menyatakan, ”Ya.” Saya berkata kepada para relawan bahwa mereka harus berani mengungkapkan kesalahan-kesalahan mereka pada orang lain, sama seperti relawan tersebut.

Jika kita takut orang lain mengetahui perilaku kita yang salah di masa lampau dan menguburnya di dalam hati kita, maka itu akan membuat kepedihan bagi diri kita sendiri. Jika kita dapat terbuka dan bertobat di depan orang-orang serta menyatakan tekad kita untuk mengubah diri kita, maka orang-orang  di sekeliling kita akan dapat membantu kita. Ketika mereka melihat kita melakukan kesalahan yang sama lagi, mereka dapat mengingatkan kita untuk tidak mengulanginya lagi.

Itulah sebabnya kita sering melihat relawan-relawan Tzu Chi menbagikan kisah hidup mereka, menceritakan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuatnya di masa lalu dan bagaimana mereka dapat mengubah diri mereka untuk menjadi relawan seperti saat ini. Dengan bantuan dari rekan-rekan Tzu Chi, mereka akan belajar mengatasi ketakutan dan mengembangkan semangat untuk memperbaiki diri mereka sendiri.


Sumber : www.tzuchi.org

Diterjemahkan oleh : Susy Grace Subiono (Tzu Chi Sinarmas)

Penyelaras : Hadi Pranoto

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -