Kekuatan dari Sebuah Kebahagiaan

Relawan Tzu Chi memimpin doa bersama para
peserta program cash-for-work.


Waktu sungguh berlalu dengan cepat -- sekarang sudah saatnya akhir tahun. Selama bulan terakhir tahun 2013, semua orang sibuk mempersiapkan Tahun Baru. Kita harus senantiasa mengingat, bahwa bukan hanya pada akhir tahun saja, melainkan setiap saat, setiap hari, kita berharap senantiasa mawas diri dan memberikan kekuatan cinta kasih yang memperkaya dan memaknai hidup kita.

Pada tanggal 8 November, topan Haiyan melanda Filipina dan menyebabkan kerusakan parah di Pulau Leyte. Dalam sekejap, ribuan keluarga kehilangan harta benda dan rumah mereka, dan banyak juga yang kehilangan anggota keluarga. Mereka seolah-olah dilemparkan dari surga ke neraka, orang kaya kehilangan segala yang mereka miliki, dan keluarga yang bahagia hancur terceraikan selamanya.

Pertama kali relawan Tzu Chi masuk ke kota Tacloban, yang ada hanya gunungan reruntuhan dan puing-puing. Semua mereka dengar ataupun lihat adalah kehancuran yang suram . Orang-orang yang mampu telah mengungsi dari daerah bencana untuk tinggal bersama kerabat mereka di tempat lain, sementara orang yang tidak mampu hanya dapat mondar-mandir di sekitar tempat di mana rumah mereka dulu berdiri, gamang dan terdiam.

Untuk memotivasi para korban bencana agar keluar dari keputusasaan mereka, Tzu Chi memulai program “cash-for-work” (donasi solidaritas). Para peserta didorong untuk bergabung bersama-sama untuk membersihkan puing-puing dari jalan-jalan dan lingkungan mereka di mana mereka akan menerima upah untuk pekerjaan tersebut. Dalam 19 hari, program ini mencatat lebih dari 280.000 shift (jam kerja), dan selama puncak program diikuti lebih dari 30.000 orang dalm satu hari. Setiap hari, Tzu Chi memberikan dana bantuan sebesar 500 peso bagi masing-masing peserta. Sesungguhnya nilai itu bukanlah upah, melainkan simbol kekuatan cinta kasih -- suatu dorongan untuk bangkit dari kehancuran dan menggunakan kekuatan mereka sendiri untuk mempertahankan kehidupan mereka sendiri dan keluarga mereka. Sembari membangun kembali rumah mereka, bersamaan dengan itu para warga harus membangun kembali kehidupan mereka.

Dari gambar yang tertangkap oleh helikopter remote control Da Ai TV, pemandangan paling spektakuler adalah gambaran betapa setiap orang bekerja keras untuk membersihkan lingkungan mereka -- jalan-jalan yang tertutup puing-puing rumah yang hancur, pohon tumbang, dan mebel yang hancur, secara bertahap dipulihkan sehingga jalanan dapat diakses kembali. Pada saat yang sama, para peserta sendiri pun terlepas dari keputusasaan dan dapat tersenyum cerah.

Relawan Tzu Chi bersumbangsih dengan kasih sayang, rasa hormat, dan cinta kasih, dan menggunakan kebijaksanaan dalam membimbing warga. Hanya dalam empat puluh hari, daerah bencana yang “mati suri” ini dihidupkan kembali, dan wajah-wajah duka terhapus serta digantikan dengan senyuman. Pelayanan tanpa pamrih dari para relawan mengangkat martabat kepada para korban bencana secara lahir dan batin, mengubah keputusasaan mereka menjadi rasa sukacita dan syukur .

Para korban yang selamat, memahami bahwa uang yang mereka terima dari program cash-for-work, serta bantuan dana tunai untuk pembangunan rumah mereka, berasal dari sumbangan banyak orang, sebab Tzu Chi mengumpulkan dana dan menggalang rasa cinta kasih dari seluruh dunia. Banyak korban yang juga ingin berkontribusi bagai setetes air dalam lautan kebajikan dan berkah ini, dengan mulai menabung uang receh dalam botol plastik yang kemudian mereka serahkan kepada Tzu Chi. Bahkan ada yang membuat celengan bambu sendiri, dan mengukirkan kata-kata "Saya ingin mendedikasikan diri dan bekerja untuk Tzu Chi".

Ini semua menunjukkan kebaikan dan kemurnian sifat manusia! Relawan Tzu Chi bersumbangsih dengan belas kasih dan kebijaksanaan, mereka tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menggugah kekayaan batin yang bersifat nonmaterial, membantu orang-orang untuk merasakan kedamaian jiwa dan raga, membangkitkan harapan dan menunjukkan arah dalam hidup. Dengan hati yang damai, para korban bisa bangkit kembali dan bergerak maju dengan tabah.

Ketika Natal semakin dekat, Tzu Chi menyelesaikan distribusi bantuan tunai skala besar untuk 44.000 keluarga. Tahap tanggap darurat bencana, termasuk program cash-for-work, pengobatan gratis, dan pembagian bantuan dana tunai dan bantuan material lainnya, serta pembangunan ruang kelas sementara, sudah hampir berakhir. Setelah ini, kita akan maju ke rencana bantuan jangka menengah dan jangka panjang.

Relawan Tzu Chi telah tinggal di daerah bencana selama lebih dari sebulan, dan harus kembali ke rumah. Namun mereka merasa berat hati untuk pergi, dan warga juga bersedih atas kepergian mereka. Banyak warga mengatakan kepada para relawan, "Uang yang kami terima akan digunakan, tapi cinta yang telah Anda berikan akan selalu tinggal dalam hati kami!"

Hidup ini tidak kekal dan penuh peristiwa yang menyedihkan, tetapi hidup juga dapat berisi hal yang indah seperti cinta kasih abadi. Setelah menjalin jodoh yang panjang dan mendalam seperti ini, kita berharap bahwa ikatan yang indah ini akan tinggal di hati mereka, dan selama mereka akan selalu mengenang bagaimana Tzu Chi telah membawakan kekuatan dalam kesukacitaan dan kebahagiaan.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -