Takdir Untuk Berbagi
Kita harus berusaha sebaik mungkin mencegah polusi yang akan mencemari lautan. Hal itu hanya dapat dilakukan dengan mengurangi sumber-sumber polusi yang berasal dari beragam aktivitas manusia yang berbeda-beda.
Dalam pertemuan bersama dengan asosiasi pengusaha Indonesia untuk petani dan nelayan, Master Cheng Yen menyampaikan keprihatinannya terhadap pencemaran di laut dan ancamannya terhadap kehidupan biota laut.
“Sebagai masyarakat dunia, kita berbagi nasib yang sama. Kamu prihatin terhadap berkurangnya sumber-sumber hasil laut. Saya lihat laut semakin polutif karena pertambahan populasi manusia, dan perkembangan di aktivitas industri. Populasi mengancam ekosistem laut dan dampaknya melampaui industri perikanan dan kecukupan pangan di Indonesia. Itu benar-benar permasalahan dunia, karena penduduk di banyak negara bergantung pada lautan sebagai penghidupan mereka,” kata Master Cheng Yen.
“Kita juga harus menyadari dan melakukan sesuatu agar tercipta kondisi kehidupan laut yang sehat. Seperti manusia, hewan-hewan laut pun memiliki pembawaan untuk menghindari bahaya dan berjuang demi kelangsungan hidup mereka. Namun, kita menciptakan ancaman yang lebih besar bagi kelangsungan hidup mereka, karena manusia menuntut makanan laut dan ikan yang meningkat setiap tahunnya dan memburunya. Sebagai mahluk hidup, kita cuma dapat membayangkan betapa takut dan cemasnya mereka karena hidup mereka semakin terancam. Jika Stres dapat menyebabkan sakit dan permasalahan sosial bagi manusia, maka itu pun akan berdampak sama pada makhluk hidup di laut. Mereka pun sakit,” kata Master Cheng Yen.
“Ditambah lagi, eksploitasi berlebihan pada industri laut berarti banyak aktivitas yang akan menciptakan banyak sampah, baik sampah yang dihasilkan manusia maupun industri. Hewan laut yang kesehatannya sudah rapuh semakin menderita akibat pencemaran (racun). Hal ini tentu tidak akan baik bagi kesehatan manusia yang menyantap makanan hasil laut yang sudah tercemar.”
Untuk mengatasi akar permasalahannya, apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi kehidupan biota laut dan menjaga kebersihan lautan? Master Cheng Yen menyampaikan saran-sarannya:
Untuk memulainya, kita perlu mengetahui bahwa pembenahan akan memakan waktu yang cukup lama. Lebih baik membiarkan lautan membersihkan diri mereka sendiri secara alami sehingga ekosistem laut akan kembali pulih seperti sedia kala (sifat alaminya). Kita juga harus berusaha sebaik mungkin mencegah polusi yang akan mencemari lautan. Hal itu hanya dapat dilakukan dengan mengurangi sumber-sumber polusi yang berasal dari beragam aktivitas manusia yang berbeda-beda.
“Ada waktu dimana orang yang bergantung kehidupannya dengan laut akan mampu beradaptasi. Mereka dapat memikirkan untuk mengubahnya menjadi area pertanian, dengan menamam algae (rumput laut), atau menjadikan industri pengolahan air bersih. Industri ini memberikan kesempatan kerja yang bersahabat dengan lingkungan,“ kata Master Cheng Yen.
Mengurangi resiko kekurangan pangan bagi masyarakat dunia adalah topik lain di dalam pertemuan tersebut. Master Cheng Yen menyampaikan kekhawatirannya dengan kecukupan persediaan makanan dunia melihat pola cuaca ekstrim saat ini: banjir dan kekeringan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang terkenal untuk mengembangkan pertaniannya. Master Cheng Yen berharap Indonesia akan dapat terus berkembang dan berkontribusi untuk menyumbang kesediaan pangan dunia.
Ceramah Dharma Master Cheng Yen
Diterjemahkan oleh Susy Grace Subiono
Penyelaras: Hadi Pranoto