Raja dan Kekuatan Karma
Kita setiap hari
berada di tengah orang banyak. Makhluk hidup memiliki banyak pikiran yang
menyimpang. Mereka memiliki tabiat dan sikap yang berbeda-beda. Di antara
banyak orang yang penuh kekotoran batin, kita harus menenangkan hati dan menerapkan
ajaran Buddha dengan baik.
Kita harus
memiliki Dharma di dalam hati. Dharma seperti air. Saat noda batin hampir
terbangkitkan, kita harus segera menggunakan Dharma untuk membersihkan
kekotoran batin. Untuk itu, di dalam hati kita harus senantiasa ada Dharma.
Dharma bagaikan air. Selain membersihkan kekotoran batin sendiri, kita juga
harus berbagi Dharma dengan orang lain. Inilah yang disebut "memutar roda
Dharma".
Buddha telah
mewariskan Dharma kepada kita, kita harus kembali berbagi dengan banyak orang.
Roda Dharma haruslah selalu berputar di dalam hati kita. Dengan begitu, saat
noda batin bangkit, roda Dharma dapat menghancurkan segala kerisauan yang menimbulkan
konflik dengan sesama. Kita harus membersihkan noda batin dengan menggunakan
air Dharma.
Apa yang perlu kita risaukan di dunia ini? Setelah melepas rasa cinta, benci, dan dendam, hati kita akan bebas dari kemelekatan. Setelah membersihkan noda batin, kita harus menjaga keteguhan hati dengan baik. Kita harus percaya bahwa segala yang terjadi merupakan buah dari perbuatan kita sendiri.
Suatu hari, ada seorang
raja yang sedang tidur. Saat masih belum benar-benar bangun, dia mendengar dua
penjaga yang tengah berbicara. Penjaga pertama bertanya, "Menurutmu apa
yang bisa menjadi sandaran hidup kita dan membuat kehidupan kita tenang dan
damai?" Penjaga kedua menjawab, "Saya percaya saya bisa bersandar
pada raja karena beliau bisa memberikan kehidupan yang tenang bagi saya."
Penjaga pertama
berkata, "Saya percaya apa yang saya lakukan akan menentukan kehidupan
saya. Saya harus menenangkan hati dan berfokus pada momen saat ini. Inilah yang
Buddha ajarkan kepada kita." Saat mendengarnya, raja merasa sangat
gembira. Raja bergembira karena mendengar penjaga kedua berkata bahwa dia
menyandarkan hidup pada raja.
Setelah terjaga
dari tidurnya, raja meminta orang untuk menyampaikan pesan kepada permaisuri.
"Nanti raja akan meminta orang untuk mengantarkan arak. Setelah menerima
arak itu, permaisuri berilah dia hadiah yang banyak." Usai makan, raja
menyisakan setengah teko arak. Raja lalu memanggil penjaga kedua itu dan
berkata, "Kamu antarlah arak ini kepada permaisuri." Penjaga ini mengambil
teko itu dengan sikap penuh hormat.
Ketika baru
meninggalkan ruangan, tiba-tiba hidungnya terus mengeluarkan darah. Kebetulan,
dia bertemu dengan penjaga pertama tadi. Dia lalu berkata, "Kemarilah. Tolong
bantu saya antarkan arak ini kepada permaisuri." Penjaga pertama lalu
mengambil arak itu dan mengantarkannya kepada permaisuri. Setelah menerima
arak, permaisuri memberikan hadiah kepada si
pengantar.
Kemudian, sang
raja bertemu dengan si penjaga kedua, lalu bertanya padanya,"Saya
memintamu mengantarkan arak. Apakah kamu sudah mengantarkannya?" Penjaga
kedua itu menjawab, "Saat akan mengantarnya, hidung saya berdarah sehingga
saya tidak bisa pergi. Karena itu, saya meminta teman saya untuk mengantarkannya."
Sang raja tiba-tiba menyadari bahwa segala sesuatu ditentukan oleh buah karma
baik ataupun buah karma buruk kita.
Kita harus
percaya pada ajaran Buddha. Buddha selalu berkata benar. Buddha berkata bahwa
setiap orang haruslah menjaga keteguhan niat baik. Benar, kita harus meneguhkan
tekad. Perbuatan baik pasti menghasilkan buah karma baik. Jadi, di tengah orang
banyak, kita harus menjaga keteguhan tekad.
Kita harus
menggunakan Dharma untuk terjun ke masyarakat. Selain diri sendiri memperoleh
kesadaran dan Dharma, kita juga harus memutar roda Dharma di dalam batin semua
makhluk. Kita harus saling mewariskan ajaran kebenaran dan saling membimbing. Buddha
Sakyamuni berikrar untuk menolong makhluk hidup di Dunia Saha.
Dunia Saha adalah
dunia yang penuh penderitaan. Di Dunia Saha,
kekotoran batin makhluk hidup sangatlah tebal. Namun, Buddha Sakyamuni
sangat penuh cinta kasih dan welas asih. Beliau tidak tega meninggalkan semua
makhluk. Karena itu, Beliau berikirar untuk terus dating ke Dunia Saha ini dari
kehidupan ke kehidupan.
Buddha berharap
setiap orang dapat membangun tekad untuk melatih diri dan membangkitkan hati
yang murni untuk menapaki Jalan Bodhisatwa guna membimbing semua makhluk. Selain
membangkitkan hati yang murni, kita juga harus lebih banyak melakukan praktik
Bodhisatwa. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan. Jika setiap
orang berbuat demikian, maka kehidupan di dunia akan sangat sejahtera dan
setiap orang dapat hidup aman dan tenteram. Inilah negeri yang paling ideal.
Jadi, kita harus
meneguhkan ikrar. Janganlah membiarkan kondisi luar membuat ikrar kita menjadi
goyah. Jika demikian, berarti kita sebagai manusia awam tidak memiliki
keyakinan yang mendalam. Dengan memiliki keyakinan yang mendalam, secara alami
kita bisa berpegang teguh pada tekad. Hati kita harus berpegang teguh pada
tekad. Asalkan ada tekad, pasti akan ada kekuatan.