FAQ
FAQ
Topik Pertanyaan
1. Tentang Tzu Chi
2. Menjadi Relawan
3. Donasi
4. Amal
5. Daur ulang
Tentang Tzu Chi:
- Organisasi apakah Tzu Chi itu?
Tzu Chi didirikan pada 14 Mei 1966, di Hualien, Taiwan, oleh Master Cheng Yen, seorang biksuni dari Hualien, Taiwan. "Empat Misi" Yayasan Buddha Tzu Chi adalah Amal, Kesehatan, Pendidikan, dan Budaya Humanis, yang kemudian berkembang dengan adanya pelestarian lingkungan, donor sumsum tulang, relawan komunitas, dan bantuan internasional. Semua misi ini dikenal dengan 4 Misi 8 Jejak Langkah.
Saat ini ada 622 Kantor Cabang Tzu Chi di 56 negara, dengan total lebih dari sepuluh juta donatur dan hampir dua juta relawan di seluruh dunia. Tzu Chi telah memberikan bantuan kepada masyarakat di 94 negara, menyalurkan bantuan secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkan untuk meringankan penderitaan mereka tanpa memandang suku, ras, bangsa atau agama.
- Sebagai organisasi yang berlandaskan ajaran Buddha, apakah Tzu Chi meminta relawan dan penerima penerima bantuan untuk pindah agama ke agama Buddha?
Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi, percaya bahwa semua agama membantu orang untuk memahami tujuan dan prinsip kehidupan, dan bahwa setiap agama membimbing orang untuk menjalani kehidupan yang bermoral dan bermakna. Terlepas dari perbedaan, semua agama menekankan pada cinta kasih, kemanusiaan, dan semangat saling membantu antar sesama. Dalam memberikan bantuan, relawan Tzu Chi memegang prinsip cinta kasih universal, tidak memandang suku, agama, ras, bangsa, maupun golongan. Tzu Chi juga tidak mengajak maupun mewajibkan relawan dan penerima bantuan untuk pindah ke agama Buddha.
- Bagaimana Tzu Chi membangkitkan semangat ajaran Buddha?
Tujuan dari Tzu Chi adalah menghayati nilai-nilai Buddhis dari cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin saat bersumbangsih untuk meringankan penderitaan orang. Dengan ikut langsung terjun ke masyarakat, relawan akan mendapatkan pemahaman tentang Dharma dan menjernihkan batin dan pikiran mereka sendiri. Mereka mengembangkan karakter mereka dan memperbaiki pikiran, ucapan dan tindakan mereka dengan menerapkan ajaran Buddha yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari, yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.
Menjadi relawan
- Bagaimana cara menjadi relawan Tzu Chi?
Berikan informasi pribadi Anda kepada kami, dan kami akan menghubungi Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.tzuchi.or.id: Menjadi Relawan.
- Apa itu pelatihan Relawan Tzu Chi?
Master Cheng Yen mengatakan bahwa keindahan sebuah kelompok terletak pada pelatihan diri individu-individunya. Ketika ditanya tentang gaya manajemen Tzu Chi, beliau akan selalu menjawab, "Di Tzu Chi, semua orang mendidik dan mendisiplinkan diri mereka sendiri." Melalui proses pelatihan relawan tiga tahap "abu putih", "calon komite" dan "komite", relawan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman umum tentang Misi, Visi, dan Filosofi Tzu Chi, yang membantu mereka bekerja secara bergotong royong dan dan bersatu. Relawan belajar tentang semangat Tzu Chi dan melayani dalam Empat Misi. Mereka yang menegaskan semangat Tzu Chi, mematuhi prosedur (aturan), membantu mencari donatur dan mengajak menjadi relawan baru. Relawan Tzu Chi secara rutin dan teratur bersumbangsih di masyarakat.
- Mengapa relawan Tzu Chi perlu mengikuti pelatihan?
- Mengapa saya harus bergabung dengan Tzu Chi? Apa manfaat menjadi relawan?
- Mengapa relawan Tzu Chi harus mengenakan seragam?
- Apa perbedaan dari jenis seragam Tzu Chi?
Setelah bergabung dengan Tzu Chi, relawan melalui proses pelatihan diri dalam semangat dan tanggung jawab mereka. Mereka menjalani pelatihan relawan berjenjang yang konsisten: abu putih, calon komite (abu putih logo), dan komite. Setiap tahap membutuhkan seragam yang berbeda-beda. Untuk relawan komite perempuan, ada tiga set seragam: kaos polo biru navy dengan celana putih, gaun biru (pa cen tao), dan qipao. Untuk relawan komite pria, mereka mengenakan kaus polo biru tua dengan celana putih atau kemeja biru muda dan celana biru beserta jas. Serangkaian seragam yang berbeda dimaksudkan untuk dipakai untuk berbagai jenis kegiatan dan tempat, dan tidak dimaksudkan untuk melambangkan "perbedaan kelas".
- Jika saya bekerja, bisakah saya menjadi relawan?
Ya, pasti. Faktanya, sebagian besar relawan Tzu Chi sendiri bekerja, tetapi mereka tetap bisa meluangkan waktu mereka untuk ikut membantu orang lain. Nilai terbesar kehidupan terletak pada kemampuan kita untuk melayani orang lain di masyarakat. Orang yang memiliki hati yang penuh cinta kasih adalah orang yang paling bahagia.
- Saya bukan beragama Buddha, bisakah saya menjadi relawan Tzu Chi?
Meskipun Tzu Chi berlandaskan ajaran Buddha, namun memegang prinsip cinta kasih universal. Semua misi-misinya (Amal, Kesehatan, Pendidikan, Budaya Humanis) dijalankan tanpa memandang suku, agama, ras, maupun golongan (SARA). Fokus utama Tzu Chi bukan pada membaca Sutra atau melakukan pelayanan Dharma, relawan dari berbagai agama dan kepercayaan disambut hangat untuk bergabung menjadi relawan, menabur benih cinta dan berkah di masyarakat. Sebagai contoh, cukup banyak anggota Tzu Chi Internasional Medical Association (Tim Medis Tzu Chi) di berbagai negara adalah penganut agama Kristen, Muslim, ataupun Hindu.
- Bagaimana cara saya bisa menjadi relawan pemerhati pasien?
Penting bagi relawan pemerhati untuk mewujudkan semangat cinta kasih Tzu Chi dan memiliki pemahaman dasar tentang filosofi Tzu Chi. Anda dapat mulai dengan mendaftar untuk pelatihan relawan baru. Setelah menyelesaikan satu sesi pelatihan dan menghadiri tiga kali kegiatan bedah buku, Anda dapat mengajukan permohonan untuk membeli seragam abu putih dan kemudian mendaftar untuk menjadi relawan pemerhati pasien pengobatan Tzu Chi.