15 tahun TIMA Indonesia

Jurnalis : doc tzu chi, Fotografer : doc tzu chi

doc tzu chi

Bulan November 2017, Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia genap berusia 15 Tahun. Serangkaian acara perayaan ulang tahun juga diselenggarakan pada Minggu, 19 November 2017 di ruang Guo Yi Ting, Tzu Chi Center Jakarta. Selain perayaan ulang tahun, acara tersebut juga menjadi momentum untuk melantik anggota baru TIMA Indonesia dengan jumlah 103 orang yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.


Artikel Terkait

Berbagi Berkah Menyambut Hari Raya

Berbagi Berkah Menyambut Hari Raya

03 Juli 2018

Menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2018, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut serta berbagi berkah untuk umat muslim yang akan merayakan hari besar tersebut. Bentuk berkahnya pun berupa bantuan paket Lebaran untuk warga yang kurang mampu di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Serang, dan Cianjur, Jawa Barat. Total bantuan yang didistribusikan sebanyak 20.427 paket yang setiap paketnya berisi beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, dan 1 dus (isi 40) Mi Instan DAAI.


Tantangan Mendidik Anak di Era Digital

Tantangan Mendidik Anak di Era Digital

03 Desember 2018

Untuk menjawab tantangan mendidik anak di era digital, Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 3 November 2018 mengadakan seminar pendidikan di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Selain itu Tzu Chi Indonesia juga memiliki kelas budi pekerti yang rutin dilakukan. Kelas ini mendidik anak-anak agar berkarakter serta memiliki moral yang baik dan berbudaya humanis.

Bantuan Tzu Chi untuk Gempa Lombok, NTB

Bantuan Tzu Chi untuk Gempa Lombok, NTB

03 Agustus 2018 Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 29 Juli 2018 menimbulkan korban jiwa, ratusan orang luka-luka, serta merusak ribuan rumah di wilayah Lombok Timur dan Lombok Utara. Atas kejadian tersebut, Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan langsung kepada para korban luka berat gempa Lombok berupa santunan biaya hidup.
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -