Menggenggam Ketulusan dalam Cinta Kasih

Jurnalis : doc tzu chi, Fotografer : doc tzu chi

doc tzu chi

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut memperingati berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi Taiwan. Peringatan Ulang Tahun Tzu Chi ke-51 ini dirayakan penuh khidmat dengan pembacaan Sutra Bhaisajyaguru melalui sambungan langsung dengan Griya Jing Si Taiwan. Selain itu, dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia 2017, relawan Tzu Chi juga mengadakan kegiatan Chao San berupa ritual Namaskara “San bu yi bai”, tiga langkah satu sujud di lapangan Teratai Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

HUT Tzu Chi ke-51: Tetap Menggenggam Ketulusan dalam Berbagi Cinta Kasih

Menjernihkan Hati, Kembali Pada Hakikat Diri



Artikel Terkait

Waisak 2018: Keharmonisan dalam Keberagaman

Waisak 2018: Keharmonisan dalam Keberagaman

30 Mei 2018

Seluruh insan Tzu Chi di dunia melantunkan doa yang tulus bagi keselamatan dan kedamaian semesta pada peringatan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia secara serentak di hari yang sama, Minggu, 13 Mei 2018. Di Tzu Chi Center Jakarta, peringatan Tiga Hari Besar Tzu Chi ini dihadiri sebanyak 4.765 orang yang terbagi dalam dua sesi acara. Selain relawan Tzu Chi, kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat umum lintas agama. Kegiatan serupa juga dilakukan di kantor cabang, kantor perwakilan, serta kantor penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia.


Tzu Chi Entrepreneur Conference

Tzu Chi Entrepreneur Conference

03 Agustus 2018
Minggu, 29 Juli 2018. Konferensi Pengusaha Indonesia yang pertama kali digelar Tzu Chi Indonesia di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 512 pengusaha dari berbagai bidang. Selain dari Jakarta, para peserta juga yang berasal dari luar kota seperti Batam, Lampung, Palembang, Makassar, bahkan beberapa datang dari Malaysia.
Menebar Kasih di Pedalaman Asmat

Menebar Kasih di Pedalaman Asmat

01 Maret 2018

Relawan Tzu Chi memberikan perhatian untuk masyarakat Kabupaten Asmat yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk pada anak dan campak dengan membagikan sembako. Bantuan terdiri dari gelombang 1 dan 2 supaya bisa menunjang pemulihan masyarakat Asmat setelah KLB tersebut statusnya dicabut.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -